Saran pencarian

Rusia Siap Daratkan Kosmonotnya di Bulan pada 2030-an

Baru-baru ini, Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan mendakan kosmonotnya di Bulan pada sekitar tahun 2030-an. Pengumuman ini dibuat oleh Vladimir Solntsev, CEO dari perusahaan roket Rusia Energia, seperti dilansir dari kantor berita Rusia TASS.
Ilustrasi. Kredit: ESA/Foster
Info Astronomy - Baru-baru ini, Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan mendaratkan kosmonotnya di Bulan pada sekitar tahun 2030-an. Pengumuman ini dibuat oleh Vladimir Solntsev, CEO dari perusahaan roket Rusia Energia, seperti dilansir dari kantor berita Rusia TASS.

Rencana pendaratan manusia ke Bulan yang masih agak lama waktunya ini tampaknya bukan sekadar mendaratkan manusia lalu pulang lagi ke Bumi, melainkan Rusia berencana membangun stasiun luar angkasa baru di orbit Bulan pada misi itu. Ditambah lagi, saat ini diketahui Rusia sedang dalam proses mengembangkan roket-roket besar baru.

Menurut Solntsev, sebelum mendaratkan manusia di Bulan, Rusia akan mengirimkan wahana antariksa tak berawak yang bakal terbang di sekitar orbit Bulan pada tahun 2026. Lalu pada 2027, pesawat ruang angkasa tak berawak lainnya akan mendarat di Bulan, diikuti oleh penerbangan tak berawak lain pada 2029.

Jika ketiga wahana antariksa di atas tadi sukses melalukan misinya, pada tahun 2030 pihak Rusia akan menetapkan tugas penerbangan berawak ke Bulan dan akan mendarat di Bulan pada tahun 2031.

Sejarah Pendaratan Manusia di Bulan

Sejauh ini, hanya Amerika Serikat dengan NASA-nya yang sukses mendaratkan para astronotnya di Bulan, dan bahkan tidak hanya satu atau dua astronot, melainkan pendaratan di Bulan tidak hanya sekali ketika misi Apollo 11 berhasil mendarat di Bulan pada tanggal 16 Juli 1969. Setelah misi Apollo 11, masih ada 6 misi berawak dalam misi Apollo (Apollo 12–Apollo 17) yang diberangkatkan ke Bulan.

Semua misi Apollo setelah Apollo 11 kecuali misi Apollo 13 berhasil mendaratkan manusia di berbagai area di Bulan dan membawa pulang contoh batuan seperti halnya Apollo 11.

Untuk misi berawak sebelum suksesnya misi Apollo 11, NASA juga melakukan berkali-kali uji coba dengan mengirimkan wahana antariksa tanpa awak sebagai langkah awal sebelum mendaratkan manusia di Bulan. Hal itulah yang juga akan dilakukan Rusia pada tahun 2026–2029 yang telah kami paparkan di atas.

Setidaknya ada enam misi tanpa awak terkait misi Apollo yang diberangkatkan NASA ke Bulan dari tahun 1966–1968, disusul oleh misi berawak yang dimulai dalam misi Apollo 7 untuk mengorbitkan manusia di Bumi, kemudian misi Apollo 8 menjadi misi pertama manusia terbang ke Bulan. Misi berawak yang sukses mendaratkan manusia di Bulan baru sukses pada misi Apollo 11 yang mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin.

Sejak itu misi berawak ke Bulan tidak lagi dilakukan karena masalah pendanaan yang jauh lebih besar dibanding misi tanpa awak yang mampu melakukan tugas yang sama. Apa lagi NASA sendiri telah mendaratkan manusia ke Bulan dalam 6 misi berbeda, data penelitian pun sudah sangat lebih dari cukup.

Di era modern ini, setiap negara mulai memiliki prioritas yang berbeda-beda. Jika Rusia siap untuk mendaratkan manusia di Bulan, AS kini bersiap untuk mendaratkan manusia di Mars, Tiongkok sedang mengembangkan stasiun luar angkasanya, bahkan India sedang gencar meluncurkan satelit-satelitnya. Sementara Indonesia, masih gaduh berkepanjangan karena perbedaan etnis.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.