Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengenal Betelgeuse, Bintang Raksasa Merah yang Sekarat

Bintang raksasa merah Betelgeuse, yang terletak di rasi bintang Orion, telah memasuki masa-masa senja dalam kala hidupnya. Seperti banyak bintang dengan ukuran yang sama ketika memasuki akhir masa kehidupannya, Betelgeuse secara perlahan melontarkan material-material penyusunnya, yang membuatnya kehilangan banyak massa.
Bintang Betelgeuse. Kredit: Margareth Favro/Slooh
Info Astronomy - Bintang raksasa merah Betelgeuse, yang terletak di rasi bintang Orion, telah memasuki masa-masa senja dalam kala hidupnya. Seperti banyak bintang dengan ukuran yang sama ketika memasuki akhir masa kehidupannya, Betelgeuse secara perlahan melontarkan material-material penyusunnya, yang membuatnya kehilangan banyak massa.

Fase kematian bintang seperti ini sebenarnya sangat umum terjadi di alam semesta. Bahkan, sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, Matahari juga akan mengalami masa-masa "menunggu ajal" seperti ini, setelah ia membengkak menjadi bintang raksasa merah. Saat itu, Matahari akan kehilangan banyak massa dan menggembung ke ukuran yang sangat besar sehingga akan menelan Merkurius, Venus dan Bumi.

Pengamatan terbaru Betelgeuse menunjukkan bahwa, para astronom masih belum dapat menjelaskan apa yang menyebabkan pelontaran material bintang secara besar-besaran yang terjadi saat bintang sekarat.

"Dalam beberapa juta tahun ke depan, Betelgeuse akan kehilangan sekitar seperempat dari massa yang ia miliki saat ini, dan masalahnya adalah kita tidak memahami fisika dasar tentang bagaimana hal itu terjadi," kata Graham Harper, astrofisikawan dan peneliti senior di University of Colorado, Boulder. "Ini adalah masalah astrofisika yang klasik."

Pada pertemuan ke-227 dari American Astronomical Society (AAS), Harper menyajikan pengamatan baru dari Betelgeuse yang menjelaskan kisah bagaimana bintang raksasa merah maupun bintang maharaksasa merah melontarkan begitu banyak massa.

Temuan menunjukkan bahwa gas yang bergerak menjauh dari bintang ternyata suhunya jauh lebih dingin dari yang diperkirakan sebelumnya, dan sejauh ini, para astronom belum tahu mekanisme seperti apa yang terjadi pada bintang sehingga mengeluarkan begitu banyak massa yang mereka miliki.

Bintang Betelgeuse sendiri terletak pada jarak sekitar 650 tahun cahaya dari Bumi. Sehingga jika ia meledak detik ini, kita baru menyadarinya 650 tahun ke depan. Jenis bintang seperti Betelgeuse umurnya memang cenderung lebih singkat dan lebih cepat mati dibanding Matahari. 

Bintang seperti Betelgeuse ini memiliki ukuran sangat besar, bila bintang terlalu besar artinya terlalu banyak menghabiskan gas untuk dibakar setiap hari. Bintang menyala karena membakar gas hidrogen. Kandungan yang amat besar, membuat tekanan di inti sebuah bintang terjadi fusi nuklir. Begitu di dalam mulai menyala, akhirnya bintang bersinar. Untuk kebutuhan bintang bersinar, tentu ada yang dibakar, yaitu gas hidrogen. Semakin besar sebuah bintang, semakin cepat ia kehabisan hidrogen.

Menariknya, ledakan Betelgeuse ini bisa terjadi kapan saja, bisa jadi besok, atau setelah Anda membaca artikel ini, atau bahkan sudah terjadi di masa lalu namun kita belum mendeteksinya.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.