Saran pencarian

Struktur Spiral Ditemukan Mengitari Pembentukan Tata Bintang

Untuk pertama kalinya, struntur lengan spiral mirip seperti yang dimiliki galaksi Bima Sakti telah ditemukan mengitari sebuah bintang muda di rasi bintang Ophiuchus.
Citra lengan spiral yang mengitari bintang Elias 2-27. redit: B. Saxton (NRAO.AUI/NSF), ALMA, ESO
Info Astronomy - Untuk pertama kalinya, struktur lengan spiral mirip seperti yang dimiliki galaksi Bima Sakti telah ditemukan mengitari sebuah bintang muda di rasi bintang Ophiuchus.

Pada tahun 1920, dua astronom terkenal mengadakan sebuah pertemuan yang kemudian disebut The Great Debate. Kala itu, galaksi spiral masih disebut atau dianggap sebagai nebula spiral, dan tidak ada satu orang pun yang tahu seberapa relatif dekat atau seberapa jauh objek tersebut. Selama perdebatan tahun 1920 itu, Heber D. Curtis berpendapat bahwa nebula spiral terletak sangat jauh, dan menganggapnya bukan nebula, melainkan galaksi besar seperti Bima Sakti kita yang terdiri dari jutaan bintang.

Di sisi lain, Harlow Shapley berpendapat bahwa alam semesta kita hanya memiliki hanya satu galaksi, yakni galaksi Bima Sakti saja, dan ia menganggap bahwa nebula spiral yang ada di langit hanya merupakan awan gas yang mungkin membentuk sistem tata bintang lain.

Beberapa dekade setelahnya, setelah penelitian semakin maju, anggapan ternyata Curtis benar; nebula spiral adalah galaksi besar yang berjarak sangat jauh dan berisi miliaran bintang. Tapi Shapley juga benar; nebula spiral adalah sebuah bintang yang sedang membentuk sistem keplanetan. Dan baru-baru ini, di era modern, para astronom mulai menemukan struktur spiral yang merupakan pembentukan sistem tata surya atau tata bintang.

Secara teori, hal ini bisa saja terjadi, tetapi fase evolusi planet yang diketahui para astronom saat ini tidak mendukung keberadaan struktur tersebut. Menggunakan teleskop radio Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), para astronom ini akhirnya melakukan pengamatan untuk membuktikan dan verifikasi lanjutan.

Dengan teleskop ALMA tersebut, para astronom mengamati bintang yang dinamai Elias 2-27. Bintang tersebut terlihat dikelilingi lengan spiral yang sangat mirip seperti sebuah galaksi spiral, tetapi pada skala yang lebih kecil.

Elias 2-27 terletak sekitar 450 tahun cahaya dari Bumi di arah ke konstelasi Ophiuchus. Bintang yang masih berusia muda tersebut terletak dalam apa yang astronom sebut sebagai kompleks pembentuk bintang Ophiuchus, sebuah daerah angkasa di mana banyak bintang-bintang baru terbentuk.

Massa bintang Elias 2-27 diketahui hanya sekitar setengah massa Matahari kita, namun memiliki cakram protoplanet yang luar biasa besar. Bintang tersebut sangat muda, baru berusia sekitar satu juta tahun, berbeda dengan Matahari yang sudah berusia 4,5 miliar tahun.

Bintang Elias 2-27 tampak masih terbungkus dalam awan molekul besar dalam ruang di mana ia terbentuk, yang menyembunyikannya dari pandangan kita di Bumi lewat teleskop optik. Untungnya, teleskop radio seperti ALMA mampu melihat pada panjang gelombang tertentu untuk bintang ini, sehingga kita dapat melihat yang struktur yang seharusnya tidak bisa terlihat.

Menurut teori (dalam ranah sains, teori adalah argumen yang sudah terbukti), struktur spiral seperti yang bintang Elias 2-27 miliki mungkin sedang membentuk sistem tata surya. Struktur spiral tersebut merupakan debu dan gas kosmik yang dapat menyatu menjadi sebuah planet yang nantinya akan mengitari bintang Elias 2-27.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.