 |
| Ilustrasi atau penggambaran planet Proxima b. Kredit: ESO |
Studi ini dilakukan oleh tim astronom dan astrofisikawan dari Pusat Nasional Prancis untuk Riset Ilmiah (CNRS).
"Planet ini mungkin memiliki samudra di permukaannya, dan mungkin saja memiliki beberapa bentuk kehidupan," begitu pernyataan dari CNRS. "Planet ini bisa jadi merupakan planet dengan samudra yang menutupi seluruh permukaannya, dan mirip seperti beberapa satelit alami yang dimiliki Jupiter atau Saturnus."
Tim astronom ini mengetahui kemungkinan adanya samudra di Proxima b dengan mempelajari distribusi massa planet tersebut. Menurut sebuah makalah penelitiannya, mereka berhasil menghitung radius Proxima b yang seitar 0,94 hingga 1,4 kali radius Bumi. Pada perkiraan awal, Proxima b mungkin berisi inti logam yang sangat padat.
Planet ini juga diperkirakan memiliki mantel berbatu seperti Bumi. Dengan membandingkan data Proxima b ini terhadap planet-planet berbatu lain yang telah diketahui, tim astronom ini memperkirakan bahwa jika ada air permukaannya, air tersebut tidak akan membuat lebih dari 0,05 persen dari total massa Proxima b.
Dari penelitian yang dilakukan secara intensif selama dua bulan terakhir ini, tim astronom ini mengetahui bahwa Proxima b ditutupi oleh lautan global sedalam 200 kilometer. Dengan menggunakan model simulasi komputer, hasilnya juga menunjukkan Proxima b diselimuti atmosfer tipis.
Namun, ini hanyalah sebuah hipotesis saat ini. Dalam ranah sains, hipotesis masih perlu bukti tambahan untuk menjadikannya sebagai teori. Mungkin saja Proxima b tidak memiliki lautan, melainkan merupakan dunia berbatu yang tandus, kering, dan tak bernyawa.
Hingga saat artikel ini ditulis, planet asing tetangga terdekat Bumi kita ini belum bisa terlihat secara langsung, tetapi ada bukti tidak langsung dari keberadaannya. Proxima b diketahui mengorbit sebuah bintang bernama Proxima Centauri, yang merupakan bintang katai merah dengan 99,85 persen lebih redup dari Matahari.
Katai merah merupakan bintang yang relatif lebih dingin daripada Matahari, namun untungnya Proxima b mengorbit begitu dekat dengan bintang induknya sehingga membuat suhu permukaannya, secara hipotetis, cukup ideal untuk keberadaan samudra air cair. Dan di mana ada air, pasti ada kehidupan.
Karena orbitnya yang begitu dekat dengan bintang induknya, Proxima b mengalami penguncian gravitasi, yang berarti hanya satu sisi permukaannya saja yang menghadap ke bintang induknya, sementara sisi lainnya selalu malam hari.
Laporan awal menempatkan kisaran suhu Proxima b sekitar -40° C di siang hari. Namun, jika benar Proxima b memiliki atmosfer, suhunya siang harinya bisa mencapai 30° C dan tidak lebih rendah dari -30° C pada sisi malamnya.
Suhu seperti ini lebih dari cukup untuk keberadaan samudra, baik apakah itu samudra yang menutupi permukaan secara global atau mirip Bumi dengan ada beberapa benua. Bahkan, jika hipotesis ini benar, bisa saja Proxima b memiliki lautan yang tidak terlalu berbeda dari lautan di Bumi kita, dan mungkin, mungkin saja, lautan itu penuh dengan kehidupan air yang belum pernah kita bayangkan wujudnya.
Jurnal penelitian dari studi ini bisa dibaca di Perpustakaan Online Info Astronomy.