Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengenal NGC 6302, Nebula Kupu-kupu Raksasa di Alam Semesta

Manusia cenderung menamai objek alam semesta dari bentuknya. Seperti nebula ini, yang bernama resmi NGC 6302 memiliki nama lain sesuai bentuknya, Nebula Kupu-kupu. Ini adalah salah satu contoh betapa indahnya alam semesta kita.
Info Astronomy - Manusia cenderung menamai objek alam semesta dari bentuknya. Seperti nebula ini, yang dikatalogkan secara resmi sebagai NGC 6302 namun memiliki nama lain sesuai bentuknya: Nebula Kupu-kupu. Ini adalah salah satu contoh betapa indahnya alam semesta kita.

Nebula Kupu-Kupu terbentuk dari kematian sebuah bintang deret utama seperti Matahari. Menurut Smithsonian, dalam sekitar 5 miliar tahun mendatang, Matahari kita akan kehabisan hidrogen di intinya untuk melakukan proses fusi termonuklir. Hal tersebut lantas akan membuat Matahari membengkak menjadi raksasa merah, memakan Merkurius, Venus, dan bahkan Bumi. Sebelum akhirnya runtuh.

Runtuhnya Matahari akan membuat lapisan terluarnya terlontar ke ruang angkasa, membentuk nebula planeter yang cantik serta meninggalkan intinya yang dingin dan redup sebagai kerdil putih. Setidaknya, diperkirakan sekitar 90 persen bintang di alam semesta akan mengalami nasib serupa Matahari nantinya.

Nah, Nebula Kupu-kupu ini adalah seperti contoh bagaimana kenampakan Matahari ketika mencapai akhir kehidupannya.

Nebula Kupu-Kupu merupakan nebula planeter yang terletak di arah rasi bintang Skorpius. Struktur dalam nebula ini merupakan salah satu yang paling kompleks yang pernah diamati di pada sebuah nebula planeter.

Spektrum NGC 6302 menunjukkan bahwa bintang pusatnya juga merupakan salah satu bintang terpanas di galaksi, dengan suhu permukaan lebih dari 250.000 derajat Celcius, menyiratkan bahwa bintang yang dulunya membentuk nebula ini pastilah merupakan raksasa merah yang sangat besar.

Sang raksasa merah itu kini sudah berevolusi menjadi kerdil putih, dengan massa yang diketahui hanya sekitar 0,64 kali massa Matahari. Kerdil putih tersebut juga teramati dikelilingi oleh cakram akresi yang sangat padat yang terdiri dari gas dan debu. Cakram padat inilah yang kemungkinan telah menyebabkan aliran lapisan yang terlontar ini membentuk struktur bipolar, mirip sayap kupu-kupu.


Foto: ESA/Hubble, NASA
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com