Saran pencarian

Inilah Konsep Asgardia, Negara yang Berbasis di Luar Angkasa

Bagi Anda penggemar film Star Trek mungkin tak akan asing dengan Yorktown, sebuah stasiun luar angkasa raksasa yang dihuni berbagai ras alien anggota United Federation of Planets. Dan baru-baru ini, sebuah konsep yang mirip Yorktown dengan nama Asgardia direncanakan untuk segera dibangun.
Konsep Asgardia. Kredit: Asgardia.space
Info Astronomy - Bagi Anda penggemar film Star Trek mungkin tak akan asing dengan Yorktown, sebuah stasiun luar angkasa raksasa yang dihuni berbagai ras alien anggota United Federation of Planets. Dan baru-baru ini, sebuah konsep yang mirip Yorktown dengan nama Asgardia direncanakan untuk segera dibangun.

Pemimpin proyek Asgardia mengatakan bahwa nantinya Asgardia akan menjadi negara sendiri yang berbasis di luar angkasa. Direncanakan pula satelit pertama Argardia akan diluncurkan pada tahun 2017 dan di masa depan akan mampu menampung hingga 150 juta manusia untuk tinggal dan bekerja di luar angkasa.

Menurut Igor Ashurbeyli, ilmuwan asal Rusia yang pemimpin tim proyek Asgardia yang juga pendirinya, orang-orang di Bumi sekarang sudah dapat mengajukan diri untuk dipilih sebagai salah satu dari 100.000 warga pertama melalui situs web resmi Asgardia yang beralamat di http://asgardia.space.

Pada saat konferensi pers di Paris pada 12 Oktober 2016 kemarin, jumlah orang yang mengajukan diri sebagai "warga negara Asgardia" telah mencapai lebih dari 84.000 orang. Sementara itu, Asgardia sendiri saat ini belum resmi menjadi sebuah negara.

Namun, rencananya Asgardia akan menjadi sebuah negara pertama yang tidak berada di permukaan Bumi, melainkan di luar angkasa, atau tepatnya di orbit rendah Bumi. Tim proyek Asgardia mengatakan mereka membutuhkan setidaknya puluhan ribu "warga negara" sebelum mereka secara resmi diakui sebagai negara oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Yorktown pada film Star Trek Beyond (2016). Kredit: Viacom Company
Menurut situs web resmi Asgardia, tidak ada biaya yang dimintai setiap orang di Bumi yang ingin mengganti kewarganegaraannya menjadi warga negara Asgardia. Asgardia mengklaim sebagai prototipe masyarakat yang bebas dan tidak terikat, yang menjunjung tinggi pengetahuan, kecerdasan, ilmu sebagai inti. Juga mengakui nilai luhur dari setiap manusia.

Juru bicara proyek Asgardia, Timothy Wild menolak mengungkapkan berapa jumlah peneliti dan pakar yang terlibat dalam proyek ini, namun dia memastikan misi ini bukan main-main ataupun omong kosong belaka.

Sebagai sebuah entitas negara, Asgardia juga sedang mencari ide dan masukan untuk bendera, lambang negara sampai lagu kebangsaannya. "Asgardia melayani seluruh umat manusia yang ingin terlepas dari kesejahteraan pribadi dan kemakmuran negara di mana mereka dilahirkan," ujar Ashurbeyli.

Ketua Komite Ilmu Antariksa UNESCO itu menyatakan, manusia yang ingin berpindah ke Asgardia, punya misi khusus yakni mendorong perdamaian dunia, dan melindungi Bumi dari asteroid 'nakal' serta puing-puing di luar angkasa.

Menanggapi ambisi tersebut, pakar luar angkasa, Joanne Irene Gabrynowicz berpendapat, tidak mudah untuk Asgardia bakal diakui sebagai sebuah negara. "Di bawah hukum internasional, ada kriteria khusus untuk suatu entitas untuk diakui sebagai sebuah bangsa. Yakni harus memiliki wilayah dan populasi, dan diakui sebagai bangsa oleh bangsa lain. Hanya menyatakan bahwa bangsa ada itu tidak cukup," katanya.

Diketahui untuk konteks antariksa selama ini ada traktat yang menegaskan tidak boleh entitas negara mana pun yang bisa mengklaim wilayah di antariksa. Profesor Sa'id Mosteshar, Director dari London Institute of Space Policy and Law juga ragu bahwa Asgardia akan diakui sebagai negara di bawah peraturan internasional.

"Traktat Luar Angkasa... yang diterima oleh semua orang menyebutkan bahwa tidak ada bagian dari luar angkasa yang boleh diklaim sebagai bagian dari sebuah negara," kata Mosteshar. Selain itu, mengingat Asgardia tidak akan memiliki wilayah yang dapat mengatur dirinya sendiri dan para "warganya" tetap ada di Bumi, maka kemungkinan ia akan diakui sebagai negara akan kecil.

Namun, di atas semua itu, jika Asgardia akan benar-benar terealisasi, maka akan menjadi sebuah loncatan besar bagi manusia. Selain ada yang tinggal di Bumi, manusia di masa depan nantinya juga akan ada yang tinggal di luar angkasa. Apakah Anda berminat menjadi warga negara Asgardia?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.