Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Beginilah Proses Pembentukan Wilayah Berbentuk Hati di Pluto

Citra dari wahana antariksa New Horizons yang terbang lintas dekat Pluto pada Juli 2015 silam telah mengungkapkan adanya wilayah cantik berbentuk hati di permukaan planet kerdil tersebut. Dalam penelitian terbaru, para astronom akhirnya tahu bagaimana wilayah tersebut terbentuk.
Planet katai Pluto dengan wilayah berbentuk hati di sisi kanan bawahnya. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
Info Astronomy - Citra dari wahana antariksa New Horizons yang terbang lintas dekat Pluto pada Juli 2015 silam telah mengungkapkan adanya wilayah cantik berbentuk hati di permukaan planet kerdil tersebut. Dalam penelitian terbaru, para astronom akhirnya tahu bagaimana wilayah tersebut terbentuk.

Meskipun kini wahana antariksa New Horizons sudah bergerak menjauh dari Pluto (karena ia memang hanya melewati Pluto saja), data yang dikumpulkan saat terbang lintas masih terus dikirimkan ke Bumi. Kemampuan New Horizons mengirimkan data ke Bumi butuh waktu cukup lama. Bahkan diperkirakan seluruh data baru akan selesai dikirim hingga akhir tahun ini.

Wilayah halus berbentuk hati yang membentang dari ekuator hingga kutub selatan Pluto tersebut memang menarik. Wilayah tersebut diberi nama Tombaugh Regio, diambil dari nama penemu Pluto tahun 1930 yang bernama Clyde Tombaugh. Tombaugh Regio diperkirakan memiliki komposisi campuran es nitrogen dan karbon monoksida.

Asal Muasal

Dalam sebuah hasil studi yang telah dipublikasikan di jurnal Nature, para peneliti dari Universite Pierre et Marie Curie, Prancis, berhasil mengungkap asal muasal pembentukan wilayah Tombaugh Regio yang berbentuk hati tersebut.

Studi tersebut menjelaskan bahwa gletser nitrogen bernama Sputnik Planum, yang berlokasi di Tombaugh Regio, merupakan penyebab dari adanya bentuk hati. Jadi, hati Pluto tidak hanya terisi oleh es, tapi juga susunan gletser yang besar. Es yang terkandung dalam gletser mayoritas dibentuk oleh nitrogen, dengan campuran metana dan karbon monoksida.

Untuk menemukan jawaban mengapa bisa berbentuk hati, data dari New Horizon digabungkan dengan simulasi pengembangan model atmosfer Pluto selama 50.000 tahun Bumi. Model ini menunjukkan bahwa gletser di bagian inti hati Pluto tidak terbentuk oleh waduk es nitrogen internal, seperti yang disebutkan dalam studi sebelumnya.

Wilayah Sputnik Planum di Pluto memiliki lebar 1.000 km. Di bawah semua es yang ada di wilayah tersebut terdapat cekungan yang dalamnya mencapai 4 kilometer. Menurut para astronom, cekungan tersebut bertindak sebagai semacam perangkap dingin, mengumpulkan es, serta nitrogen, karbon monoksida, dan metana.

Apakah Bentuk Hati ini Permanen?

Perangkap ini muncul karena atmosfer Pluto paling tebal di tingkat terbawah. Akibatnya, kondensasi es paling mungkin terjadi di wilayah ini. Para astronom juga menggunakan model tersebut untuk memprediksi apa yang akan terjadi dengan es di Pluto di masa yang akan datang.

Hasilnya, diperkirakan tekanan atmosfer akan berubah-ubah sesuai musim di Pluto. Saat ini merupakan puncak musim di sana, dan akan menurun besarannya dalam beberapa dekade ke depan, ketika es metana musiman menghilang.

"Setengah gletser hati yang berada di dalam merupakan gletser sangat besar, yang tidak dipengaruhi oleh perubahan musiman. Mungkin gletser tersebut terbentuk ketika cekungan terbentuk, dan akan tetap berada dalam kondisi yang sama di masa depan," kata Tanguy Bertrand pemimpin studi ini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.