Saran pencarian

Benda Angkasa yang Jatuh di Madura Kemungkinan Milik SpaceX

Sebuah "benda misterius" dikatakan jatuh dari langit dan menimpa bangunan milik warga di Sumenep, Madura pada Senin (26/9). Dari analisis yang dilakukan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Thomas Djamaluddin, benda tersebut kemungkinan milik SpaceX.
Benda jatuh di Madura yang kemungkinan milik SpaceX. Kredit: Thomas Djamaluddin, Facebook
Info Astronomy - Sebuah "benda misterius" dikatakan jatuh dari langit dan menimpa bangunan milik warga di Sumenep, Madura pada Senin (26/9). Dari analisis yang dilakukan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Thomas Djamaluddin, benda tersebut kemungkinan milik SpaceX.

"Ada dua objek yang diprakirakan jatuh yang kebetulan melintas Madura. Objek pertama bekas roket Delta 2 PAM-D yang melintas pukul 06:27 WIB dan objek bekas roket Falcon 9 yang melintas pukul 09:21 WIB," tulis Prof. Djamaluddin di laman Facebook resmi miliknya.

"Berdasarkan laporan media, kejadiannya sekitar pukul 09:00 - 10:00. Maka dugaan kuat objek tersebut adalah sisa roket Falcon 9 tingkat 2. Roket Falcon 2 milik Space-X, Amerika Serikat, yang telah digunakan mengorbitkan satelit JCSAT 16 pada 14 Agustus 2016."

Setelah diteliti lebih lanjut, tidak ada bahan berbahaya dari sisa roket tersebut karena hanya sebuah tangki bahan bakar yang sudah kosong dari peluncuran satelit. Roket tersebut berupa tabung silinder dengan panjang 1,5 meter dan lebar diameter 60 sentimeter.


Indonesia Rentan Sampah Antariksa

Tidak hanya di Bumi, di luar angkasa pun ada sampah yang disebut sampah antariksa atau space debris. Sampah antariksa biasanya berasal dari satelit yang sudah tidak terpakai ataupun sisaan roket seperti yang jatuh di Madura ini.

Prof. Thomas Djamaluddin menyatakan bahwa wilayah Indonesia dilalui garis ekuator cukup panjang sehingga rentan menjadi tempat jatuhnya sampah antariksa yang kian banyak.

Indonesia yang berada di garis ekuator memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena risiko jatuhnya sampah antariksa dibanding dengan kawasan lain. Oleh karena itu, Indonesia harus selalu waspada karena berada pada wilayah yang sering dilalui orbit satelit dalam mengelilingi Bumi.

Hingga hari ini, diperkirakan ada kurang lebih 13 ribu sampah antariksa berukuran milimeter hingga beberapa meter yang bergerak bebas di orbit Bumi. Selain dapat membahayakan para penduduk di Bumi, khususnya Indonesia, sampah antariksa juga berbahaya jika sampai menabrak satelit-satelit yang masih aktif.

LAPAN sendiri sebenarnya sudah menyediakan situs web khusus untuk memantau sampah antariksa secara real-time, Anda dapat mengunjungi tautan berikut ini: http://orbit.bdg.lapan.go.id/index.php/pemantauan-realtime

UPDATE: Pihak SpaceX dikatakan akan serah terima sampah antariksanya di Indonesia pada 6 Oktober 2016 mendatang.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.