Saran pencarian

Galaksi Masif Ini Seluruhnya Terbentuk dari Materi Gelap

Menggunakan teleskop di W. M. Keck Observatory dan teleskop di Gemini North Observatory yang berada di Maunakea, Hawaii, sebuah tim astronom internasional telah menemukan galaksi masif yang hampir seluruhnya terdiri dari materi gelap. Temuan ini juga telah dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal.
Galaksi gelap Dragonfly 44. Kredit: Gemini North Observatory/AURA
Info Astronomy - Menggunakan teleskop di W. M. Keck Observatory dan teleskop di Gemini North Observatory yang berada di Maunakea, Hawaii, sebuah tim astronom internasional telah menemukan galaksi masif yang hampir seluruhnya terdiri dari materi gelap. Temuan ini juga telah dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal.

Galaksi bernama Dragonfly 44 ini terletak tidak terlalu jauh dari Bumi, namun para astronom baru menyadari keberadaannya baru-baru ini setelah puluhan tahun karena galaksi tersebut sangat redup. Galaksi ini ditemukan tahun lalu ketika astronom menggunakan Dragonfly Telephoto Array mengamati wilayah langit di konstelasi Coma.

Untuk menentukan jumlah materi gelap di galaksi Dragonfly 44, para astronom menggunakan spektograf DEIMOS yang tersemat pada teleskop Keck II untuk mengukur kecepatan dari bintang-bintang di galaksi tersebut sehingga para astronom ini bisa menentukan massa seluruh galaksi.

Tim astronom ini kemudian menggunakan Gemini Multi-Object Spectrograph (GMOS) yang tersemat pada teleskop berdiameter 8 meter di Gemini North Observatory untuk mencitrakan wujud galaksi beserta halo dari gugus bola dan bintang-bintang di sekitar inti galaksi tersebut.

"Gerakan dari bintang-bintang memberitahu kami berapa banyak materi yang ada pada sebuah galaksi," kata Pieter van Dokkum, salah satu astronom yang ikut meneliti galaksi ini. "Di Dragonfly 44, bintang-bintang bergerak sangat cepat."

Massa galaksi Dragonfly 44 diperkirakan satu triliun kali massa Matahari, hampir sama dengan massa galaksi Bima Sakti. Namun, massa tersebut hanya berasal dari 1% bintang dan materi "normal", 99,99% sisanya adalah materi gelap. Dibandingkan dengan Bima Sakti, galaksi kita memiliki lebih dari seratus kali lebih banyak bintang daripada Dragonfly 44.

Menemukan galaksi dengan massa yang mirip Bima Sakti namun hampir seluruhnya adalah materi gelap sangat tak terduga oleh para astronom. "Kami tidak tahu bagaimana galaksi seperti Dragonfly 44 bisa terbentuk," kata Roberto Abraham, salah satu penulis studi dari University of Toronto.

Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi.

Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh lebih banyak materi gelap daripada materi yang dapat diamati secara langsung. Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak ketidakkonsistenan dalam teori Big Bang.

Diperkirakan 84,5% dari materi di alam semesta dan 26,8% dari seluruh isi alam semesta adalah materi gelap.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.