Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Wajib Lihat! Inilah Jadwal Peristiwa Langit Sepanjang Agustus 2016

Agustus telah tiba! Akan ada banyak peristiwa langit pada bulan kedelapan dalam kalender masehi ini. Di antaranya seperti empat peristiwa hujan meteor, lima planet Tata Surya yang bakal terlihat saat senja, sebuah komet yang mencapai perihelion, serta beberapa peristiwa lainnya. Berikut telah kami susun jadwalnya untuk Anda.
Ilustrasi & kredit foto: InfoAstronomy.org
Info Astronomy - Agustus telah tiba! Akan ada banyak peristiwa langit pada bulan kedelapan dalam kalender masehi ini. Di antaranya seperti empat peristiwa hujan meteor, lima planet Tata Surya yang bakal terlihat saat senja, sebuah komet yang mencapai perihelion, serta beberapa peristiwa lainnya. Berikut telah kami susun jadwalnya untuk Anda.

2 Agustus 2016: Hujan Meteor Alfa Capricornid

Peristiwa hujan meteor minor--hujan meteor berintensitas rendah--akan mengawali Agustus tahun ini. Hujan meteor bernama Alfa Capricornid tersebut akan mencapai puncaknya pada 2 Agustus 2016 mulai tengah malam hingga menjelang terbit fajar.

Walau memuncak pada 2 Agustus 2016, beberapa meteor dari hujan meteor ini sudah terlihat secara sporadis setiap malam dari 15 Juli sampai 20 Agustus 2016. Intensitas maksimum hujan meteor Alfa Capricornid diperkirakan sekitar 5 meteor per jam (ZHR) di langit yang gelap.

Bagi Anda yang ingin menyaksikannya, pastikan berada di lokasi yang langitnya cerah, bebas polusi dan gelap atau minim cahaya. Hujan meteor Alfa Capricornid memiliki kenaikan di asensiorekta 20h30m, deklinasi -10°, di rasi bintang Capricornus.

3 Agustus 2016: Bulan Baru (New Moon)

Bulan akan mencapai fase Bulan Baru atau New Moon di tanggal ini pada pukul 03:46 WIB. Kita di Bumi tidak bisa menemukan Bulan pada tanggal ini karena kedudukannya berada dekat dengan Matahari. Dengan kata lain, Bulan sedang "membelakangi" Bumi kita.

Fase Bulan Baru ini menandai akhir dari bulan Syawal dan awal dari bulan Dzulqodah 1437 H dalam kalender hijriyah. Sekitar tujuh hari dari fase Bulan Baru, Bulan akan mencapai fase Separuh Awal (First Quarter), serta 15 hari setelah Bulan Baru, kita akan melihat Bulan sudah di fase Purnama (Full Moon).

3 Agustus 2016: Komet 9P/Tempel Mencapai Perihelion

Komet 9P/Tempel akan berada pada jarak terdekat dengan Matahari pada jarak 1,55 SA (Satuan Astronomi, 1 SA = 150 juta kilometer). Jarak terdekat dengan Matahari dalam astronomi disebut perihelion.

Sayangnya, komet ini terlalu redup untuk diamati dengan mata. Magnitudo tampaknya adalah +11,9. Namun, jika Anda punya teleskop yang memiliki pembesaran yang baik, Anda mungkin dapat menemukannya. Komet ini ada di asensiorekta 13h45m20s, deklinasi-10°46', rasi bintang Virgo.

Dari Indonesia, komet 9P/Tempel akan terlihat mulai sekitar pukul 18:44 waktu setempat, komet akan berkedudukan 61° di atas ufuk Barat. Untuk informasi lebih lanjut tentang pergerakan komet ini di langit Bumi, silakan lihat halaman ephemeris dari In-The-Sky.org untuk komet 9P/Tempel pada tautan ini.

6 Agustus 2016: Hujan Meteor Tau Aquarid (Ï„–Aquarid)

Hujan meteor Ï„–Aquarid akan mencapai puncak maksimum aktivitasnya pada tanggal ini. Hujan meteor ini juga termasuk hujan meteor minor, intensitas maksimumnya diperkirakan sekitar 8 meteor per jam (ZHR) jika diamati di langit yang gelap dan cerah.

Titik radian hujan meteor Ï„-Aquarid adalah di rasi bintang Aquarius. Pada tengah malam, rasi bintang ini akan nampak berada pada ketinggian 64° di atas ufuk Timur daerah Anda. Hampir semua meteor akan seolah muncul keluar dari rasi bintang ini.

Letak Bulan dan Jupiter pada 6 Agustus 2016 pukul 19:00 waktu setempat. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org

6 Agustus 2016: Konjungsi Bulan dan Jupiter

Bulan dan Jupiter bakal nampak bersebelahan pada 6 Agustus 2016, mereka hanya akan terpisah sekitar 1° di langit satu sama lain. Dari Indonesia, keduanya sudah bisa dilihat mulai sekitar pukul 18:00 waktu setempat, yakni di ketinggian 34° di atas ufuk Barat. Mereka kemudian akan tenggelam menuju cakrawala Barat pukul 20:27 waktu setempat atau sekitar 2 jam 35 menit setelah Matahari terbenam.

Kedua benda langit ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, di mana Jupiter akan nampak bagai bintang kuning terang di arah Barat Bulan sabit. Dengan teleskop, Anda bisa melihat Jupiter lebih dekat dan jelas. Pada saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -10,2, dan Jupiter di magnitudo -1,7. Keduanya berada di dekat rasi bintang Virgo.

12 Agustus 2016: Konjungsi Bulan dan Saturnus

Setelah "berdekatan" dengan Jupiter, enam hari berikutnya Bulan akan berkencan dengan planet Saturnus. Akankah Jupiter cemburu? Ehm... maksud kami, akankah terlihat di Indonesia? Dan jawabannya, tentu saja, seluruh Indonesia dapat melihatnya.

Letak Bulan dan Saturnus di langit atas kepala pada 12 Agustus 2016. Kredit: Stellarium, InfoAstronomy.org
Pada saat konjungsi pada 12 Agustus 2016, Bulan dan Saturnus akan terpisah sekitar 3°37' satu sama lain di langit. Dari Indonesia, kedua pasangan ini akan terlihat mulai pukul 18:00 waktu setempat, di ketinggian 70° di atas cakrawala Tenggara.

Kedua benda langit ini kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 19:00 waktu setempat, yakni 75° di atas cakrawala Selatan. Bulan dan Saturnus lalu terbenam bersama-sama ke ufuk Barat pada pukul 00:38 waktu setempat. Dan ya, Anda perlu teleskop untuk melihat cincin Saturnus.

Dalam pandangan mata, Saturnus akan nampak bagai bintang putih keemasan terang yang tidak berkerlap-kerlip di arah Selatan Bulan. Saat konjungsi ini, Bulan akan bersinar di magnitudo -12,1, dan Saturnus di magnitudo 0,1. Keduanya akan berada di rasi bintang Ophiuchus.

12-13 Agustus 2016: Hujan Meteor Perseid

Inilah yang paling ditunggu-tunggu, hujan meteor Perseid! Tidak seperti dua hujan meteor yang mengawali Agustus 2016, hujan meteor Perseid adalah hujan meteor major (berintensitas tinggi). Bahkan tahun ini, intensitasnya diprediksi mencapai 100-200 meteor per jam (ZHR) di langit yang gelap dan cerah!

Titik radian hujan meteor Perseid adalah di rasi bintang Perseus. Pada tengah malam, rasi bintang Perseus baru saja terbit di ufuk Timur Laut. Seluruh meteor pada hujan meteor Perseid akan seolah muncul dari rasi bintang ini.

Mengamati peristiwa hujan meteor tidak butuh teleskop, tapi justru wajib hanya dengan mata saja karena pergerakan meteor yang sangat cepat. InfoAstronomy.org akan mengadakan pengamatan bersama hujan meteor Perseid ini pada 12 sampai 14 Agustus 2016 di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Jika Anda ingin ikut, silakan daftarkan diri dengan klik di sini.

Baca lebih lengkap terkait hujan meteor Perseid 2016 di sini: http://www.infoastronomy.org/perseid2016

Infografis hujan meteor Perseid. Kredit: InfoAstronomy.org

18 Agustus 2016: Bulan Purnama

Bulan akan mencapai fase Full Moon atau Bulan Purnama pada tanggal ini. Pada saat memasuki fase ini, Bulan akan terletak hampir tepat di seberang Matahari di langit, membuatnya akan nampak sepanjang malam dari terbenamnya Matahari sampai terbitnya Matahari esok hari.

Pada fase Bulan Purnama ini, satu-satunya satelit alami kita tersebut akan terletak pada deklinasi -11°31' di rasi bintang Capricornus. Di Indonesia, ia sudah terlihat saat senja di langit Timur, lalu terus bergerak semu mengelilingi Bumi untuk terbenam di Barat esok harinya (19/8). Pada fase Purnama Agustus 2016, jarak Bulan dari Bumi akan mencapai 374.000 km.

21 Agustus 2016: Hujan Meteor Alfa Cygnid

Inilah peristiwa hujan meteor terakhir dan juga menjadi penutup peristiwa langit sepanjang Agustus 2016, hujan meteor α-Cygnid! Peristiwa yang satu ini akan mencapai tingkat maksimumnya mulai tengah malam 21 Agustus 2016 sampai menjelang terbit Matahari.

Sayangnya, hujan meteor Alfa Cygnid adalah hujan meteor minor. Diperkirakan selama puncaknya, akan ada 5-10 meteor per jam (ZHR) yang melesat di langit yang gelap dan terang. Titik radiannya adalah rasi bintang Cygnus. Pada tengah malam, rasi bintang ini berada di ketinggian 34° di atas cakrawala Utara. Pastikan Anda melihat ke titik radian di mana meteor seolah muncul ini agar mendapatkan lebih banyak meteor.

Nah, itulah seluruh peristiwa langit yang dapat Anda saksikan sepanjang bulan Agustus 2016 ini. Semua peristiwa langit yang dijabarkan di atas dapat disaksikan di seluruh Indonesia. Pastikan langit cerah, terutama jika Anda ingin mengamati peristiwa hujan meteor.

Jadi, peristiwa langit mana bulan ini yang paling Anda tunggu?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.