Saran pencarian

Para Astronom Temukan Bintang Muda yang Kesepian

Sebuah tim astronom internasional yang dipimpin oleh ilmuwan Dr. Christopher Britt dari Universitas Teknologi Texas telah melihat sebuah bintang yang berusia sangat muda, yang disebut CXOGBS J173643.8-282122 (atau sebut saja CX330 agar lebih pendek), di tempat yang jauh dari lokasi di mana bintang-bintang biasanya terbentuk di alam semesta.
Perbandingan kecerahan bintang CX330 sebelum (kiri) bergejolak (kanan). Kredit: C.T Britt
Info Astronomy - Sebuah tim astronom internasional yang dipimpin oleh ilmuwan Dr. Christopher Britt dari Universitas Teknologi Texas telah melihat sebuah bintang yang berusia sangat muda, yang disebut CXOGBS J173643.8-282122 (atau sebut saja CX330 agar lebih pendek), di tempat yang jauh dari lokasi di mana bintang-bintang biasanya terbentuk di alam semesta.

CX330 terdeteksi sebagai sumber sinar-X pada tahun 2009 oleh Observatoritum Sinar-X Chandra milik Lembaga Antariksa AS (NASA). Pengamatan lebih lanjut menunjukkan objek ini memancarkan cahaya optik juga. Dengan hanya dua petunjuk ini, para astronom pada awalnya tidak tahu ini objek macam apa.

Tapi ketika Dr. Britt dan salah satu penulis studi ini meneliti citra inframerah dari koordinat langit yang sama oleh Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) milik NASA, mereka menyadari bahwa objek ini memiliki banyak debu antarbintang yang hangat di sekitarnya, yang pastilah telah terpanaskan akibat gejolak atau ledakan pada bintang tersebut.

Membandingkan data WISE yang diperoleh pada tahun 2010 dengan data Teleskop Antariksa Spitzer pada tahun 2007, Dr. Britt dan rekan-rekannya akhirnya dapat mengidentifikasi CX330 kemungkinan adalah bintang muda yang telah bergejolak selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, dalam periode tiga tahun terakhir ini, kecerahan bintang tersebut meningkat hingga ratusan kali.

Tim mengumpulkan data tentang bintang CX330 ini dari berbagai observatorium lainnya, termasuk teleskop berbasis darat seperti SOAR, Magellan, dan Gemini. Mereka juga mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dari CX330. Dengan menggabungkan data perspektif yang berbeda dari berbagai instrumen pengamatan tersebut, citra yang lebih jelas akhrinya muncul.

"Kami mencoba berbagai pengamatan untuk bintang ini, dan satu-satunya yang masuk akal adalah bahwa bintang muda yang bergejolak ini terbentuk di lokasi antah berantah, ia sendirian," kata Dr. Britt, dilansir InfoAstronomy.org dari pra-cetak makalah penelitiannya di arXiv.org.

Perilaku CX330 sangat mirip dengan FU Orionis, yang juga bintang muda bergejolak para rentang tahun 1936-1937. Namun, bintang CX330 ini lebih solid, lebih panas dan kemungkinan lebih besar dari bintang FU Orionis. Bintang CX330 melontarkan material bintangnya lebih cepat dan kuat daripada yang dilakukan bintang FU Orionis.

Bagaimana CX330 menjadi begitu sendirian? Saat ini para astronom belum yakin apa jawabannya. Salah satu hipotesanya adalah bahwa bintang CX330 ini lahir di daerah pembentuk bintang tetapi ia bermigrasi ke dalam lokasi yang "sepi" di galaksi kita.

Bintnag CX330 ini dapat membantu para astronom mempelajari bagaimana bintang terbentuk dalam keadaan yang berbeda. Temuan tim astronom ini akan diterbitkan pada Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society pada 11 Agustus 2016 mendatang.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com