Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Tiongkok Akan Berbagi Stasiun Luar Angkasanya Kepada Dunia

Tiongkok memiliki stasiun luar angkasa sendiri yang bakal menjadi saingan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dilansir dari New Scientist, mereka akan berbagi stasiun luar angkasanya kepada dunia, sehingga astronot dari negara manapun bisa menjalani misi di sana.
Stasiun Luar Angkasa milik Tiongkok. Kredit: Erik Simonsen/Getty Images
Info Astronomy - Tiongkok memiliki stasiun luar angkasa sendiri yang bakal menjadi saingan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dilansir dari New Scientist, mereka akan berbagi stasiun luar angkasanya kepada dunia, sehingga astronot dari negara manapun bisa menjalani misi di sana.

Tiongkok mengikuti mekanisme yang sama dengan NASA dan Rusia, dengan awalnya mereka meluncurkan single-module untuk stasiun luar angkasanya untuk "dirakit" menjadi stasiun luar angkasa dengan banyak bagian modul seperti ISS.

Upaya Tiongkok ini telah dimulai pada 2011 dengan peluncuran laboratorium antariksa Tiangong-1. Modul awal tersebut juga telah dikunjungi oleh setidaknya tiga astronot pada 2012 dan 2013, masing-masing tinggal hanya selama dua pekan di sana. Tiangong-1 kini dinonaktifkan sementara, namun tetap di orbit rendah Bumi.

Saat ini, Tiongkok mulai bersiap diri kembali, mereka akan meluncurkan modul kedua Tiangong-2, dijadwalkan untuk diluncurkan akhir tahun ini, dengan dua orang awak yang akan mengunjunginya pada akhir tahun selama satu bulan.

Banyak rincian dari modul Tiangong-2 yang masih disembunyikan Tiongkok, namun Dean Cheng, yang mempelajari kebijakan luar angkasa Tiongkok pada Heritage Foundation di Washington DC, berpikir lembaga antariksa Tiongkok akan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mempelajari keterampilan untuk membangun stasiun luar angkasa yang kompleks di tahun 2020-an.

Lembaga antariksa Tiongkok dan Kantor PBB untuk Outer Space Affairs (UNOOSA) telah mengumumkan kemitraan yang akan membiarkan negara-negara anggota PBB melakukan percobaan dan mengirim astronotnya ke stasiun luar angkasa Tiongkok ketika mulai beroperasi pada tahun 2020-an.

PBB dan Tiongkok mengatakan mereka tertarik untuk membuat lebih banyak negara bisa terlibat dalam kegiatan luar angkasa. "Ini merupakan kesempatan yang menarik untuk membuat negara-negara berkembang mempelajari banyak hal di luar angkasa dan meningkatkan pemahaman tentang alam semesta bagi kehidupan manusia," kata direktur UNOOSA, Simonetta Di Pippo.

Tiongkok dikeluarkan dari program ISS karena pemerintah AS melarang partisipasinya. Dan belum diketahui apakah negara-negara mitra NASA dalam membangun ISS seperti Rusia, Jepang, Kanada dan negara-negara anggota European Space Agency akan diperbolehkan melakukan misi di stasiun luar angkasa milik Tiongkok di masa mendatang.

"Jika Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) benar-benar akan pensiun pada tahun 2024, maka Tiongkok akan menjadi satu-satunya pihak yang mengoperasikan stasiun luar angkasa di orbit rendah Bumi pada masa itu," kata juru bicara lembaga antariksa Tiongkok, Wang Zhongyang kepada kantor berita Xinhua.

Tiongkok telah mencatatkan kemajuan pesat di bidang program luar angkasa, meski masih harus melakukan banyak hal untuk menyamai pencapaian Amerika Serikat dan Rusia.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.