Saran pencarian

Para Astronom Temukan "Cincin Einstein" yang Langka di Alam Semesta

Para astronom telah melihat "cincin Einstein"--sebuah citra dari galaksi yang jauh yang terdistorsi oleh lensa gravitasi--di rasi bintang Sculptor. Dalam Teori Relativitas Umum, Albert Einstein meramalkan bahwa gravitasi dapat mendistorsi ruang-waktu, dan cahaya akan mengikuti jalur melengkung dari distorsi tersebut.
'Cincin Einstein'. Kredit: M. Bettinelli et al/DECam/CTIO
Info Astronomy - Para astronom telah melihat "cincin Einstein"--sebuah citra dari galaksi yang jauh yang terdistorsi oleh lensa gravitasi--di rasi bintang Sculptor. Dalam Teori Relativitas Umum, Albert Einstein meramalkan bahwa gravitasi dapat mendistorsi ruang-waktu, dan cahaya akan mengikuti jalur melengkung dari distorsi tersebut.

Dijuluki cincin Einstein Canarias, dan juga dikenal sebagai IAC J010127-334319, objek ini adalah sebuah cincin yang berbentuk hampir sempurna (sekitar 300°) dengan diameter 4,5 arcsec, atau sedikit lebih besar daripada cincin Einstein lainnya yang telah ditemukan sebelumnya.

Cincin Einstein Canarias ini ditemukan oleh Margherita Bettinelli, astronom dari Instituto de Astrofisica de Canarias, Spanyol, dan rekan-rekannya ketika sedang melihat data arsip dari Dark Energy Camera (DECam) yang terpasang pada teleskop berdiameter 4 meter bernama Victor Blanco di Observatorium Cerro Tololo Inter-Amerika di Cile.

Suatu cincin Einstein atau lensa gravitasi terbentuk ketika cahaya dari sumber yang sangat jauh dan terang (seperti quasar) "dibelokkan" disekitar objek yang sangat besar (seperti gugusan galaksi) di antara benda sumber cahaya dan pengamat. Proses ini dikenal sebagai pelensaan gravitasi dan merupakan salah satu prediksi dari Teori Relativitas Umum dari Albert Einstein.

Gravitasi dari benda yang sangat besar seperti gugusan galaksi atau lubang hitam dapat membengkokkan ruang-waktu, membengkokkan apapun di dalamnya--termasuk jalur yang dilalui berkas cahaya dari sumber yang terang di latar belakang. Ini mengubah waktu yang ditempuh cahaya untuk mencapai seorang pengamat, dan dapat memperbesar dan mengubah bentuk citra tampak dari sumber latar.

Tidak seperti lensa optik, "pembelokan" maksimum terjadi terdekat dari, dan "pembelokan" minimum terjauh dari pusat lensa gravitasi. Akibatnya, sebuah lensa gravitasi tidak punya satu titik fokus, melainkan garis fokus. Jika sumber, benda pelensa yang sangat besar, pengamat berada pada garis lurus, sumber akan kelihatan sebagai cincin di belakang benda raksasa itu.

Secara lebih umum, jika lensa tersebut agak tidak lurus, sumbernya akan menyerupai lengkungan parsial di sekitar lensa itu. Pengamat tersebut dapat melihat lebih dari satu citra sumber yang sama; jumlah dan bentuk sumber ini tergantung pada posisi relatif dari sumber, lensa, dan pengamat, dan sumber gravitasi dari benda lensa.

Dalam kasus cincin Einstein Canarias ini, lensa gravitasi tercipta ketika cahaya dari bintang terdistorsi oleh galaksi masif yang berjarak 6 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Penemuan ini telah diterbitkan dalam edisi online Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.