Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Planet Ekstrasurya Berawan Mungkin Menyembunyikan Air di Atmosfernya

Air selalu jadi topik yang menarik dalam studi planet ekstrasurya. Seperti pada planet "Jupiter Panas" ini, yang merupakan planet bermassa Jupiter, tapi berjarak jauh lebih dekat dengan bintang induknya dari jarak Jupiter-Matahari. Suhu planet ini bisa mencapai 1.100 derajat Celsius, yang berarti air di sana muncul dalam bentuk uap air.
Jupiter Panas, planet asing seukuran Jupiter yang berada terlalu dekat dengan bintang induknya. Kredit: NASA
Info Astronomy - Air selalu jadi topik yang menarik dalam studi planet ekstrasurya. Seperti pada planet "Jupiter Panas" ini, yang merupakan planet bermassa Jupiter, tapi berjarak jauh lebih dekat dengan bintang induknya dari jarak Jupiter-Matahari. Suhu planet ini bisa mencapai 1.100 derajat Celsius, yang berarti air di sana muncul dalam bentuk uap air.

Para astronom di Lembaga Antariksa AS (NASA) telah menemukan banyak Jupiter Panas yang memiliki air di atmosfer mereka. Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory (JPL), Pasadena, California, juga sedang melakukan penelitian apakah atmosfer dari planet-planet raksasa ini memiliki kesamaan atau tidak.

Para astronom berfokus pada beberapa Jupiter Panas yang telah ditemukan dan dipelajari oleh Teleskop Antariksa Hubble. Mereka menemukan bahwa atmosfer pada sekitar setengah dari jumlah planet Jupiter Panas yang telah ditemukan Hubble diselimuti oleh awan atau kabut.

"Motivasi dari studi kami adalah untuk melihat apakah planet-planet ini akan mirip satu sama lain jika mereka dikelompokkan bersama-sama, dan untuk melihat apakah mereka memiliki sifat atmosfer yang sama atau tidak," kata Aishwarya Iyer, astronom di JPL dan calon gelar master di California State University, Northridge, yang memimpin penelitian ini.

Studi baru yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal ini menunjukkan bahwa awan atau lapisan kabut pada planet Jupiter Panas bisa menampung sejumlah besar air di atmosfer. Awan atau kabut sendiri kemungkinan tidak terbuat dari air, karena planet-planet dalam penelitian ini memiliki suhu yang terlalu panas untuk memiliki awan berbasis air.

"Awan atau kabut tampaknya berada di hampir setiap planet yang kami pelajari," kata Iyer. "Anda harus berhati-hati untuk mempelajari awan atau kabut tersebut."

Dalam studi ini, para astronom telah mengamati 19 Jupiter Panas yang sebelumnya diamati oleh Hubble. Salah satu instrumen pada Hubble, Wide Field Camera 3 telah mendeteksi uap air pada atmosfer dari 10 planet di antaranya, dan tidak mendeteksi di sisa 9 planetnya. Metode analisis dan interpretasi juga bervariasi karena penelitian dilakukan secara terpisah.

Untuk membandingkan planet, tim JPL membuat standarisasi data: Peneliti menggabungkan dataset untuk seluruh 19 Jupiter Panas untuk membuat spektrum cahaya secara keseluruhan. Mereka kemudian membandingkan data ini dengan analisis lainnya. Analisis yang digunakan tidak hanya satu, melainkan ada banyak.

Para ilmuwan menentukan bahwa, untuk hampir setiap planet yang mereka pelajari, setengah dari jumlah planet yang dipelajari tersebut memiliki awan atau kabut yang menyelimutinya. Namun, para ilmuwan belum tahu sifat awan atau kabut ini, termasuk terbuat dari apa dua komponen tersebut.

Penelitian baru ini bisa memiliki implikasi besar untuk studi di masa mendarang dengan teleskop antariksa yang lebih canggih, seperti Teleskop Antariksa James Webb milik NASA. Hasil penelitian ini juga penting untuk mencari tahu bagaimana sebuah planet mirip Jupiter bisa terbentuk.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.