Supernova SN 2016cok. Kredit: Tom Harradine |
Ditemukan oleh All Sky Automated Survey for SuperNovae (ASAS-SN) di Haleakala, Hawaii, supernova SN 2016cok ini adalah supernova Tipe IIP. Citra supernova SN 2016cok di atas dipotret di Brisbane, Australia. Citra di kiri adalah sebelum supernova terdeteksi (27 April 2016), dan di kanan adalah saat supernova terdeteksi (29 Mei 2016).
SN 2016cok berada di rasi bintang Leo, tepatnya di galaksi spiral M66, sebuah galaksi yang berjarak sekitar 36 juta tahun cahaya jauhnya dari Bumi kita. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya semula bintang tersebut!
Supernova SN 2016cok dimasukan ke supernova Tipe IIP karena supernova tipe ini memiliki cahaya yang tetap stabil untuk waktu yang cukup lama. Supernova Tipe IIP merupakan sub-kategori dari Tipe II. Agar sebuah bintang dapat meledak sebagai supernova Tipe II, ia harus memiliki massa beberapa kali lebih besar dari massa Matahari, setidaknya 8 sampai 15 kali massa Matahari.
Sementara itu, Matahari kita, pada masa akhir kehidupannya nanti tentu akan kehabisan bahan bakar hidrogen dan juga helium pada intinya. Namun, Matahari kita tidak memiliki cukup massa dan tekanan untuk membakar karbon, sehingga tidak akan meledak sebagai supernova.
Dalam 5 miliar tahun mendatang, Matahari hanya akan membengkak menjadi bintang raksasa merah. Saat Matahari memasuki tahap akhir evolusi kehidupannya, ia akan mengalami kehilangan massa yang besar melalui angin bintang. Dan saat Matahari bertumbuh (membesar dalam ukuran), ia akan kehilangan massa sehingga planet-planet yang mengitarinya bergerak spiral keluar.
Setelah mencapai tahap akhir sebagai raksasa merah, Matahari akan menghamburkan selubungnya dan inti Matahari akan menyusut menjadi objek seukuran Bumi yang mengandung setengah massa yang pernah dimiliki Matahari. Saat itu, Matahari sudah menjadi bintang katai putih.