Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Sekitar 2% Permukaan Titan Diselimuti Cairan

Dari ratusan satelit alami di Tata Surya kita, Titan, satelit alami terbesar milik Saturnus, adalah satu-satunya yang memiliki atmosfer padat serta wilayah semacam waduk besar dengan cairan pada permukaannya. Sehingga jika Titan tidak mengorbit Saturnus melainkan mengorbit Matahari, ia mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet.
Wilayah-wilayah cairan yang diketahui di Titan. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Dari ratusan satelit alami di Tata Surya kita, Titan, satelit alami terbesar milik Saturnus, adalah satu-satunya yang memiliki atmosfer padat serta wilayah semacam waduk besar dengan cairan pada permukaannya. Sehingga jika Titan tidak mengorbit Saturnus melainkan mengorbit Matahari, ia mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet.

Namun, tidak seperti Bumi, Titan memiliki sangat sedikit oksigen. Suasana atmosfernya sebagian besar adalah metana dan beberapa gas lainnya, termasuk etana. Dan jika berada pada suhu dingin ketika cahaya Matahari terhalangi Saturnus, metana dan etana di Titan dapat berubah dalam bentuk cair.

Untuk alasan ini, para ilmuwan telah lama berspekulasi tentang kemungkinan adanya danau dan lautan hidrokarbon di Titan, dan data dari misi Cassini-Huygens milik NASA dan ESA tidak mengecewakan. Sejak tiba di sistem Saturnus pada tahun 2004, Cassini telah mengungkapkan bahwa lebih dari 1,6 juta kilometer persegi dari permukaan Titan--sekitar 2%--diselimuti cairan.

Permukaan Titan dibentuk oleh terpaan angin dan hujan yang menghasilkan bentuk sungai, saluran dalam, bukit pasir, garis pantai dan lautan. Alih-alih diisi oleh tumpukan batu atau pasir seperti di Bumi, area pegunungan dan perbukitan di Titan terbuat dari es. Sementara hidrokarbon cair mengisi relung-relung Titan.

Lautan Titan terisi oleh hidrokarbon yang tetap dalam kondisi cair di permukaan Titan yang suhunya sekitar -180 derajat Celcius. Sinyal keberadaan gelombang lautan di Titan dideteksi di area Punga Mare. "Kami berhasil menemukan gelombang pertama di luar bumi," kata pakar planet Jason Barnes dari Universitas Idaho.

Satu area lautan yang disebut Ligeia Mare diperkirakan mengandung 9.000 kilometer kubik metana cair. Jumlah ini setara dengan 40 kali lipat kandungan minyak dan gas yang ada di Bumi. Wahana luar angkasa Cassini yang mengorbit di Titan sepanjang 2012 dan 2013 menangkap pantulan cahaya Matahari dari permukaan hidrokarbon cair mirip seperti yang terjadi di lautan Bumi.

Ada tiga lautan besar di Titan, semua terletak cukup dekat dengan kutub utaranya, dikelilingi oleh banyak danau kecil juga di sana. Lautan-lautan tersebut adalah Kraken Mare, Ligeia Mare dan Punga Mare, Anda dapat melihatnya pada foto di atas.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.