Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apa Bintang Terbesar di Alam Semesta?

Seberapa besar sebuah bintang bisa terbentuk? Ketika berbicara tentang kebesaran di antara bintang, Anda harus mendefinisikan istilah Anda. Bintang terberat di alam semesta saat ini adalah R136a1, massanya 265 kali lebih besar dari massa Matahari kita. Tapi dalam hal ukuran fisik, bintang terbesar adalah UY Scuti, massanya 30 kali massa Matahari, memiliki radius lebih dari 1.700 kali Matahari.
Perbandingan katai merah (paling kiri), Matahari, katai biru, dan bitang R136a1. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Seberapa besar sebuah bintang bisa terbentuk? Ketika berbicara tentang kebesaran di antara bintang, Anda harus mendefinisikan istilah Anda. Bintang terberat di alam semesta saat ini adalah R136a1, massanya 265 kali lebih besar dari massa Matahari kita. Tapi dalam hal ukuran fisik, bintang terbesar adalah UY Scuti, massanya 30 kali massa Matahari, memiliki radius lebih dari 1.700 kali Matahari.

R136a1 adalah bintang terberat, dengan 265 kali massa matahari. Terletak di Awan Magellan Besar, sekitar 160.000 tahun cahaya, bintang R136a1 juga dikenal sebagai bintang Wolf-Rayet. Suhu permukaannya lebih dari 100.000 derajat Fahrenheit. Ia juga bintang paling terang yang dikenal dengan lebih dari 7 juta kali luminositas Matahari kita.

Selama beberapa dekade, ada sebuah teori yang mengatakan bahwa ada bintang yang dapat lahir dengan proses yang biasa namun dengan massa hingga 150 kali massa Matahari. Jadi bagaimana R136a1 dan bintang sejenisnya bisa tumbuh begitu besar?

Teori tersebut mengatakan bahwa bintang supermasif seperti R136a1 terbentuk melalui merger atau penggabungan dari beberapa bintang. Pada tahun 2012, para astronom di Universitas Bonn menyatakan bintang seperti R136a1 tercipta dari sistem bintang ganda yang sangat berdekatan lalu bergabung menjadi satu.

Namun, sistem bintang ganda cukup umum di galaksi kita. Tapi mengapa kita tidak melihat lebih banyak bintang berukuran super? Para astronom di Bonn mengatakan itu karena bintang-bintang ini terbentuk di bawah kondisi khusus, yakni hanya dalam gugus bintang padat. Dalam gugus bintang yang padat tersebut, dua bintang lebih mungkin untuk bertemu satu sama lain dan bergabung menjadi bintang raksasa.

Jawaban lainnya mungkin karena bintang-bintang rakasa semacam R136a1 tidak hidup lama. Mereka berevolusi sangat cepat, berbeda dengan bintang seukuran Matahari kita. Bintang-bintang raksasa ini mengakhiri hidup mereka dalam ledakan supernova.
UY Scuti versus Matahari. Kredit: Jullian Scudder
UY Scuti yang luar biasa besar, dengan radius 1.700 kali Matahari kita. Terletak sekitar 9.500 tahun cahaya, bintang ini adalah kandidat utama untuk menjadi bintang terbesar di alam semesta yang diketahui. Pada bulan Februari 2015, astrofisikawan Jillian Scudder dari Universitas Sussex, Inggris menulis ulasan di The Conversation tentang bintang UY Scuti.

Scudder mengatakan, "Massa dan ukuran fisik tidak selalu berkorelasi untuk sebuah bintang, terutama untuk bintang-bintang raksasa."

UY Scuti diperkirakan memiliki massa hanya sekitar 30 kali massa Matahari kita. Tapi radiusnya sangat besar, yakni 1.700 kali lebih besar dari jari-jari Matahari, yang membuat bintang ini, jika menjadi pusat Tata Surya kita, permukaannya akan melampaui orbit planet Jupiter.

"Margin of error dari pengukuran radius bintang UY Scuti ini adalah sekitar 192 jari-jari surya. Ketidakpastian ini adalah mengapa saya mengatakan 'mungkin ia adalah salah satu bintang terbesar' dalam deskripsi saya terkait UY Scuti," tulis Scudder di The Conversation. "Jika perhitungan saya salah, otomatis ada beberapa bintang kandidat lain yang akan mengalahkan ukuran UY Scuti."

Siapa kandidat lainnya itu? Ternyata ia adalah bintang NML Cygni, yang diperkirakan berada pada jarak sekitar 5.300 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki radius sekitar 1.650 kali lebih besar dari Matahari kita. Sebuah studi baru-baru ini menyatakan bahwa NMC Cygni merupakan bintang maha-maharaksasa yang berada di dalam nebula dan sangat tertutup oleh debu. Jadi kita tidak tahu ukurannya dengan persis.

Bintang maha-maharaksasa lainnya adalah Woh G64, yang juga berada di Awan Magellan Besar, dan dengan demikian terletak pada jarak sekitar 168.000 tahun cahaya dari Bumi. Woh G64 memiliki radius 1.540 kali radius Matahari, bintang ini diduga menjadi bintang terbesar di Awan Magellan Besar dalam hal ukuran fisik. Dan sekali lagi, kita sedang berbicara ukuran sini, bukan massa. Bintang ini diperkirakan memiliki massa hanya 25 kali Matahari.

Semoga Anda sudah paham mengenai bintang terberat dan bintang terbesar sampai di sini, serta apa yang membuat sebuah bintang memiliki massa raksasa (seperti R136a1) atau memiliki ukuran raksasa (seperti UY Scuti dan dua bintang lain yang disebutkan di atas).

Sayangnya, bintang-bintang yang kami sebutkan di atas memiliki jarak yang terlalu jauh dari Bumi, sehingga di langit malam akan sulit dilihat dengan mata telanjang, apa lagi di langit penuh polusi yang masyarakatnya tidak peduli.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.