Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Wajib Lihat! Inilah Jadwal Peristiwa Astronomis Sepanjang Februari 2016

Tahun 2016 telah memasuki bulan kedua, Februari. Di bulan ini, ada beberapa peristiwa langit yang bisa diamati baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop di seluruh Indonesia. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya dari redaksi Info Astronomy.
Didesain oleh Info Astronomy. Kredit foto: Jonathan Ellinger
Info Astronomy - Tahun 2016 telah memasuki bulan kedua, Februari. Di bulan ini, ada beberapa peristiwa langit yang bisa diamati baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop di seluruh Indonesia. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya dari redaksi Info Astronomy.

4 Januari 2016: Konjungsi Bulan dengan Planet Saturnus
Bulan dan Saturnus akan terlihat bersebelahan di langit Bumi--atau disebut konjungsi. Mereka hanya akan terpisah 3°28' satu sama lain. Dari Indonesia, pasangan ini akan terlihat di langit Timur sebelum fajar.

Bulan dan Planet Saturnus akan terbit bersama-sama pukul pada 01:38 waktu lokal daerah Anda, lalu akan mencapai ketinggian 54° di atas horison Tenggara sebelum memudar dari pandangan karena cahaya fajar sekitar pukul 05:39 waktu lokal. Pada saat pendekatan terdekat, Bulan akan bersinar terang di magnitudo -11,1, dan Saturnus di magnitudo 1,2. Keduanya berada di rasi bintang Ophiuchus.

Jangan berharap besar dulu bahwa Anda akan melihat cincin Saturnus yang megah dan besar. Jika Anda mengamati Saturnus dengan mata telanjang, Anda akan melihat planet ini tanpa cincin karena hanya akan nampak bagai bintang kuning keemasan di dekat Bulan, persis seperti pada simulasi peta langit di bawah ini:

Letak Saturnus di dekat Bulan pada 4 Februari 2016 pukul 4:00 AM
6 Februari 2016: Bulan-Venus-Merkuris Membentuk Formasi Segitiga
Setelah Bulan berkonjungsi dengan Saturnus, pada tanggal 6 Februari 2016 giliran Venus dan Merkurius yang didekati Bulan. Mereka akan membentuk formasi segitiga di langit Timur sebelum Matahari terbit.

Saat pertemuan tiga obyek langit ini, Bulan akan muncul paling terang di antara ketiganya, Bulan akan berada pada fase Sabit Tua sekitar 9% saja. Sementara itu, Planet Venus akan muncul sebagai titik paling terang kedua setelah Bulan, diikuti Merkurius yang sedikit redup.

Ketiganya bisa diamati mulai pukul 05:00 waktu lokal daerah Anda, ketika mereka telah berada di atas 10° dari ufuk Timur persis seperti pada simulasi peta langit di bawah ini:

Letak segitiga Bulan-Venus-Merkurius pada 6 Februari 2016 pukul 05:00 AM
7 Februari 2016: Elongasi Barat Tertinggi Merkurius
Apa itu elongasi barat tertinggi? Sebuah planet dalam dikatakan berelongasi barat apabila letaknya di langit dilihat dari Bumi berada disebelah barat Matahari. Dengan elongasi barat tertinggi Merkurius, itu artinya planet ini akan terbit lebih dulu dibanding Matahari.

Inilah saat yang tepat untuk mengobservasi Planet Merkurius di langit Timur saat sebelum fajar tiba, ia akan bersinar terang di magnitudo -1,9, cukup terang untuk diamati dengan mata telanjang! Dari Indonesia, Merkurius akan terbit pada pukul 04:08 waktu lokal, lalu mencapai ketinggian 20° di atas ufuk Timur sebelum Matahari terbit pada 05:41 waktu lokal.

Jika diamati dengan mata telanjang, Planet Merkurius akan nampak bagai titik kecil berwarna putih yang cahayanya tidak berkelap-kelip. Tidak jauh di atas Merkurius saat di titik elongasi baratnya, ada Planet Venus yang muncul bagai bintang paling terang di langit Bumi.

8 Februari 2016: Bulan Memasuki Fase Bulan Baru (New Moon)
Dalam bidang Tata Surya, Bumi-Bulan-Matahari akan berada satu garis lurus pada 8 Februari 2016, yang membuat Bulan menjadi hilang dalam silau Matahari selama beberapa hari. Mengapa tidak terjadi gerhana Matahari? Karena orbit Bulan miring 5 derajat terhadap Bumi, itulah yang membuat tidak terjadi Gerhana Matahari setiap bulan kalender.

Gerakan orbital Bulan membawanya mengelilingi Bumi sekali setiap empat pekan, dan sebagai dampaknya ada yang namanya fase Bulan, mulai dari fase Bulan baru, fase kuartal pertama, Bulan Purnama, lalu kuartal terakhir, dan akhirnya kembali ke fase Bulan baru sekali setiap 29,5 hari.

Pada fase Bulan baru, kita tidak akan bisa menemukan Bulan, sebab Bulan "membelakangi" Bumi. Fase Bulan baru ini akan terjadi pukul 21:40 WIB, dan menandai pergantian bulan dalam kalender hijriyah dari Rabiul Akhir ke Jumadil Awal 1437 H.

23 Februari 2016: Bulan Purnama (Full Moon)
Bulan akan mencapai fase penuh alias Bulan Purnama, sehingga bakal terlihat sepanjang malam karena berkedudukan hampir tepat di seberang Matahari di langit pada tanggal 23 Februari 2016. Bulan Purnama secara tradisional diberi nama sesuai dengan musim di mana mereka muncul, dan ini akan menjadi Bulan Purnama ketiga musim dingin 2016, sehingga disebut Lenten Moon.


Pada saat saat Bulan mencapai fase Purnama, ia akan terletak pada deklinasi +08°44' di rasi bintang Leo. Dari Indonesia, Bulan Purnama bisa diamati tepat ketika Matahari terbenam, saat itu ia akan berada di ufuk Timur. Bulan akan terus bergerak semu ke Barat hingga esok hari. Saat berada di fase Bulan Purnama 23 Februari 2016, jarak Bulan dari Bumi diperkirakan 397.000 km.

24 Februari 2016: Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter
Bulan dan Planet Jupiter akan terlihat bersebelahan di langit Bumi, mereka hanya akan terpisah 1°36' satu sama lain. Dari Indonesia, Bulan dan Jupiter akan terlihat di langit Timur pukul 21:00 waktu lokal daerah Anda.

Letak Jupiter di dekat Bulan pada 24 Februari 2016 pukul 21:00
Tentu saja, Bulan dan Jupiter tidak akan diam di langit, mereka akan bergerak semu. Keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 01:05 waktu lokal, yakni 78° di atas cakrawala Utara daerah Anda. Lalu akan hilang ditelan cahaya fajar pukul 05:44 waktu lokal, 19° di atas ufuk Barat.

Pada saat konjungsi tanggal 24 Februari 2016, Bulan akan bersinar di magnitudo -12,6, dan Jupiter di magnitudo -2,5. Keduanya berada di rasi bintang Leo. Sayangnya, pasangan ini akan terlalu luas terpisah untuk muat dalam satu bidang pandang teleskop, tapi tetap bisa dilihat dengan mata telanjang atau melalui binokuler.

Nah, itulah beberapa peristiwa langit yang akan terjadi pada Februari 2016 ini. Mana yang paling Anda tunggu?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.