Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Kehidupan Luar Bumi Mungkin Muncul di Planet yang Mengorbit Lubang Hitam

Ketika Anda memikirkan sebuah Lubang Hitam, Anda mungkin tidak berpikir bahwa mereka sangat ramah untuk kehidupan. Dengan cakrawala peristiwa yang mampu menarik apapun di dekatnya, bahkan cahaya tidak dapat melarikan diri, Lubang Hitam tampak sangat tidak laik huni. Namun, penelitan terbaru di New Scientist menyatakan lain.
Planet Miller dan Gargantua pada film "Interstellar". Kredit: Warner Bros
Info Astronomy - Ketika Anda memikirkan sebuah Lubang Hitam, Anda mungkin tidak berpikir bahwa mereka sangat ramah untuk kehidupan. Dengan cakrawala peristiwa yang mampu menarik apapun di dekatnya, bahkan cahaya tidak dapat melarikan diri, Lubang Hitam tampak sangat tidak laik huni. Namun, penelitan terbaru di New Scientist menyatakan lain.

Sekelompok ilmuwan telah mengklaim bahwa Lubang Hitam tertentu mungkin memiliki kondisi yang nyaman bagi sebuah planet yang mengorbitnya untuk mampu mendukung kehidupan. Tapi sejauh ini, tidak (atau belum) ada penemuan planet yang mengorbit Lubang Hitam. Walau begitu, teori ini tetap menarik.

Seperti dilansir New Scientist, sebuah makalah pra-cetak yang tersedia di arXiv, menjelaskan bagaimana kehidupan memerlukan "perbedaan suhu" untuk berkembang. Di Bumi, kita mendapatkan suhu yang cocok ini dari Matahari dan ruang vakum yang dingin. Jika hal ini terbalik--ruang vakum yang panas dan bintang induk yang dingin--perbedaan suhu ini juga dapat memunculkan kehidupan.

Baca juga: Kita Belum Temukan Kehidupan Luar Bumi Karena Mereka Telah Punah?

Pada Lubang Hitam yang tua, tanpa ada material-material di sekitarnya, kondisi tersebut mungkin cocok untuk mendukung adanya kehidupan. Para penulis dari makalah ilmiah ini menyatakan, sebuah planet yang mengorbit di sekitar Lubang Hitam tua tersebut akan menerima sekitar 900 watt, dari perbedaan suhu antara Lubang Hitam dan latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB) dari alam semesta sebesar 2,7 Kelvin (270° C). Ini cukup bagi kehidupan primitif untuk bertahan hidup.

Sekitar 15 juta tahun setelah Big Bang, CMB lebih hangat 300 Kelvin (27° C). Dan sekarang, perbedaan suhu antara Lubang Hitam dengan ruang vakum di sekitarnya memroduksi sekitar 130 gigawatt energi, sekitar sepersejuta dari apa yang Matahari sediakan untuk Bumi, namun cukup untuk mendukung kehidupan yang kompleks.

Para penulis menyamakan penelitian mereka pada salah satu planet yang ada pada film "Interstellar", yakni Planet Miller. Planet tersebut digambarkan sebagai planet yang mengorbit begitu dekat dengan Lubang Hitam fiksi yang disebut Gargantua sehingga mengalami efek dilatasi waktu.

Para penulis studi mencatat posisi planet seperti yang digambarkan dalam film "Interstellar" membuat planet tersebut menjadi laik huni. "Planet Miller merupakan planet berair, namun dengan orbit yang disesuaikan yang sedikit lebih jauh dari Gargantua, planet ini mungkin akan memiliki daratan," tulis para ilmuwan pada makalah ilmiahnya.

Kita mungkin tidak akan menemukan planet yang mengorbit Lubang Hitam dalam waktu dekat. Tetapi para ilmuwan juga mencatat bahwa nantinya di masa depan, ketika semua bintang telah mati, tempat terakhir untuk mendukung kehidupan mungkin di planet di sekitar Lubang Hitam.

Jurnal referensi:
- Opatrný, Tomáš . Life under a black sun. arXiv: 1601,02897 [gr-qc]
- Aron, Jacob. Black hole sun could support bizarre life on orbiting planets. New Scientist.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.