Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Kehidupan Luar Bumi Mungkin Membangun Peradaban di Gugus Bola

Para ilmuwan masih kesulitan menjawab paradoks Fermi: Jika planet-planet asing sangat banyak, di mana semua "orang"? Di mana peradaban maju? Para peneliti dari Harvard dan Tata Institute of Fundamental Research, Mumbai saat ini telah menyarankan bahwa kita harus mencari kehidupan luar Bumi di luar galaksi kita.
Gugus bola M53. Kredit: NASA/ESA/Hubble
Info Astronomy - Para ilmuwan masih kesulitan menjawab paradoks Fermi: Jika planet-planet asing sangat banyak, di mana semua "orang"? Di mana peradaban maju? Para peneliti dari Harvard dan Tata Institute of Fundamental Research, Mumbai saat ini telah menyarankan bahwa kita harus mencari kehidupan luar Bumi di luar galaksi kita.

Menurut penelitian baru yang disajikan oleh Rosanne Di Stefano dan Alak Ray pada pertemuan American Astronomical Society di Kissimmee, Florida kemarin (6/1), peradaban antarbintang mungkin berkembang dalam gugus bola yang mengelilingi galaksi Bima Sakti.

Gugus bola (GCS atau Globular Cluster) adalah kumpulan bintang yang berbentuk bola mengorbit inti galaksi sebagai satelit. Gugus bola sangat erat terikat oleh gravitasi, yang membuatnya berbentuk bulat dan kepadatan bintang yang relatif tinggi terhadap pusat galaksi. Nama kategori gugus bintang ini berasal dari bahasa Latin, globulus. Para astronom menyatakan ada lebih dari 150 GCS di sekitar Bima Sakti, dan Andromeda mungkin memiliki sebanyak 500 GCS.

Bintang di gugus bola biasanya minim unsur logam, yang berarti bintang-bintang ini tidak memiliki unsur-unsur seperti karbon, oksigen, dan besi yang membentuk sebagian besar komposisi planet berbatu dan makhluk hidup, dan beberapa astronom percaya bahwa gugus bola tidak memiliki kondisi yang tepat untuk membentuk planet-planet.

Di Stefano dan Ray lebih optimis, mereka berkata, "Terlalu dini untuk mengatakan tidak ada planet di gugus bola." Dalam beberapa tahun terakhir, para astronom telah menunjukkan bahwa planet berbatu hanya terbentuk di sekitar bintang yang kaya akan unsur logam. Kurangnya pendeteksian planet mungkin karena fakta bahwa gugus bola berjarak ribuan tahun cahaya dari Bima Sakti, melakukan observasi langsung ke sana jauh lebih sulit.

Jika planet bisa terbentuk di gugus bola, planet-planet ini mungkin bisa bertahan untuk waktu yang lama, yang akan membuat kemungkinan adanya kehidupan luar Bumi dan atau bahkan adanya spesies yang telah melewati "The Great Filter" pada paradoks Fermi. Jika spesies tersebut ada, mereka bisa saja mampu menavigasi seluruh gugus bola.

Bintang dalam gugus bola juga secara signifikan lebih dekat dengan bintang-bintang lain di sekitarnya. Tidak seperti Matahari dengan sistem Proxima Centauri, bintang terdekat dengan Tata Surya kita, yang berjarak sekitar 4,7 tahun cahaya. Sedangkan jarak antara bintang di gugus bola bisa jadi 20 kali lebih dekat dari itu. Eksplorasi dan komunikasi antarplanet (jika ada) dipastikan jauh lebih mudah.

"Kami menyebutnya 'globular cluster opportunity'," kata Di Stefano. "Jika ada peradaban di setiap bintang di sana, mereka bisa mengirim pesan siaran antara bintang-bintang dengan mudah, bahkan tidak butuh waktu lebih lama daripada waktu mengirim surat dari AS ke Eropa pada abad ke-18."

Meskipun ini merupakan gagasan yang menarik, sayangnya masih sangat spekulatif pada tahap ini. Tujuan pertama dari gagasan ini adalah akan mencari planet dalam kelompok bintang. Kebanyakan bintang dalam gugus bola merupakan bintang kerdil merah dan mereka mungkin kurang cocok untuk kehidupan daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.