Hak cipta: Info Astronomy |
Bulan Purnama secara tradisional diberi nama sesuai dengan musim di mana mereka muncul, dan Bulan Purnama kali ini akan menjadi Bulan Purnama kedua musim dingin 2016, dengan begitu secara tradisional disebut Wolf Moon.
Pada saat saat Bulan mencapai fase Full Moon, ia akan terletak pada deklinasi +15°38' di konstelasi Cancer, maka akan muncul tertinggi di belahan Bumi Utara. Bulan Purnama ini akan terlihat di seluruh wilayah yang berada di garis lintang selatan 64°, termasuk terlihat di seluruh Indonesia. Jaraknya dari Bumi akan sekitar 387.000 kilometer.
Walaupun fase Full Moon terjadi pada pagi hari, namun Bulan Purnama baru akan terlihat ketika Matahari terbenam di sore harinya. Ketika Matahari terbenam di ufuk Barat, Bulan Purnama muncul dari ufuk Timur, ia akan terlihat hingga keesokan hari, 25 Januari 2016.
Mengapa Bulan Purnama terjadi pada menjelang akhir bulan (kalender) seperti ini? Bukankah seharusnya setiap tanggal 15? Betul, Bulan Purnama memang muncul setiap tanggal 15, namun bukan dalam kalender masehi, melainkan kalender hijriyah. 24 Januari 2016 bertepatan dengan tanggal 15 Rabiul Akhir 1437 H.
Peristiwa Bulan Purnama ini tidak akan menyebabkan dampak negatif bagi Bumi, apa lagi sampai membuat gravitasi Bumi melemah, itu tidak benar. Bulan Purnama merupakan peristiwa astronomis biasa yang terjadi setiap bulan.
Selamat berburu Bulan Purnama pertama di tahun 2016!