Saran pencarian

NASA: Titan Miliki Karakteristik yang Mirip dengan Bumi

Satelit alami terbesar milik Planet Saturnus, Titan, ternyata memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan Bumi, namun tetap terkesan asing. Ia memiliki awan, hujan dan danau (yang mengandung metana dan etana), permukaan padat (terbentuk dari air es), dan bidang gundukan besar (berisi pasir hidrokarbon).
Titan. Kredit: NASA
Info Astronomy - Satelit alami terbesar milik Planet Saturnus, Titan, ternyata memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan Bumi, namun tetap terkesan asing. Ia memiliki awan, hujan dan danau (yang mengandung metana dan etana), permukaan padat (terbentuk dari air es), dan bidang gundukan besar (berisi pasir hidrokarbon).

Daerah gelap berbentuk huruf H pada citra di bawah ini merupakan bidang gundukan besar, yang diberi nama Fensal (di Utara, atas) dan Aztlan (di Selatan, bawah). Citra tersebut dipotret oleh wahana antariksa Cassini milik NASA yang sedang menjalankan misi di orbit Saturnus.

Kamera utama Cassini ini sering memantau permukaan Titan dari ketinggian 5.150 kilometer di atas permukaannya untuk penelitian. Setiap perubahan di permukaan Titan akan membantu para ilmuwan lebih memahami fenomena yang berbeda seperti angin dan pembentukan gundukan di satelit alami mirip Bumi ini.

Daerah berbentuk huruf H yang merupakan bidang gundukan. Kredit: NASA
Panorama di atas merupakan panorama yang dipotret di sisi Utara di Titan. Citra di atas diambil dengan kamera utama Cassini dari yang cukup sudut sempit pada 25 Juli 2015 menggunakan spektral panjang gelombang cahaya inframerah.

Citra menakjubkan di atas dipotret dari ketinggian kurang lebih 730.000 kilometer di atas permukaan berbatu Titan. Skala citra di atas adalah 4 kilometer per piksel.

Sekadar info, atmosfer Titan sebagian besar terdiri dari nitrogen; senyawa-senyawa kecil mengakibatkan pembentukan awan metana dan etana serta kabut organik yang kaya akan nitrogen. Iklimnya—termasuk angin dan hujan—menghasilkan permukaan yang mirip dengan Bumi, seperti bukit pasir, sungai, danau, dan laut (kemungkinan terdiri dari metana dan etana cair), dan delta, serta didominasi oleh pola cuaca musiman seperti di Bumi. Karena permukaannya yang mengandung cairan dan atmosfernya yang kaya akan nitrogen, siklus metana Titan dianggap mirip dengan siklus air di Bumi, meskipun suhunya jauh lebih rendah.

Titan terutama terdiri dari es air dan materi berbatu. Seperti Venus sebelum masa penjelajahan angkasa, atmosfernya yang padat dan buram menyulitkan penyelidikan permukaan Titan hingga tibanya wahana Cassini di Saturnus pada tahun 2004 yang membuka pengetahuan baru seperti penemuan danau hidrokarbon cair di wilayah kutub Titan. Permukaannya secara geologis masih muda, dan meskipun pegunungan dan beberapa kriovolkano telah ditemukan, hanya sedikit kawah tubrukan yang ditemui.

Cassini misi adalah proyek kerjasama antara NASA, ESA (European Space Agency) dan Badan Antariksa Italia. Jet Propulsion Laboratory (JPL), sebuah divisi dari California Institute of Technology di Pasadena, adalah pengelola misi ini dari NASA Direktorat Misi Sains, Washington. Cassini beserta kedua kamera pada tubuhnya dirancang, dikembangkan dan dirakit di JPL.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.