Saran pencarian

Ketika Denyutan Bintang Bisa Dimanfaatkan untuk Mengetahui Usia Sebuah Galaksi

Untuk pertama kalinya, para astronom mampu menghitung bagaimana denyutan bintang tua dapat memengaruhi jumlah cahaya yang kita terima dari galaksi yang jauh. Para astronom berpikir bahwa melihat "detak jantung bintang" ini bisa menjadikan metode baru untuk memperkirakan usia galaksi.
Ilustrasi Galaksi Bima Sakti. Kredit: Shutterstock
Info Astronomy - Untuk pertama kalinya, para astronom mampu menghitung bagaimana denyutan bintang tua dapat memengaruhi jumlah cahaya yang kita terima dari galaksi yang jauh. Para astronom berpikir bahwa melihat "detak jantung bintang" ini bisa menjadikan metode baru untuk memperkirakan usia galaksi.

Untuk penelitian ini, para astronom dari Universitas Harvard dan Universitas Yale menggunakan serangkaian gambar dari galaksi yang disebut M87, yang terletak 53 juta tahun cahaya dari Bumi kita. Gambar galaksi M87 tersebut dipotret oleh Teleskop Antariksa Hubble selama tiga bulan dan menunjukkan bahwa hampir seperempat dari piksel berfluktuasi dalam kecerahan. Tim menetapkan bahwa perubahan berkala dalam kecerahan, atau denyutan, terjadi lebih dari 270 hari.

Setiap piksel dalam gambar berisi antara 10.000 hingga 10 juta bintang, dan variasi yang diamati dalam cahaya ditemukan antara 0,1 hingga 1 persen. Perbedaan ini berasal dari kehadiran bintang periode variabel panjang (Long-Period Variable-LPV), seperti bintang raksasa merah maupun bintang yang berusia lebih tua. Obyek-obyek ini berdenyut secara teratur, dalam waktu hingga ratusan hari, dan terlihat oleh para astronom.

Denyutan dari bintang-bintang yang seluruhnya masih berada di dalam Galaksi Bima Sakti ini telah dipelajari secara rinci; pengamatan bintang di luar galaksi kita lebih sulit karena jaraknya amat sangat jauh.

"Kami menyadari bahwa bintang-bintang ini begitu terang dan denyutan mereka begitu kuat, dan mereka sulit untuk menyembunyikannya," kata Profesor Charlie Conroy, yang memimpin penelitian, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Kami memutuskan untuk melihat apakah denyutan dari bintang-bintang ini bisa dideteksi bahkan jika kita tidak bisa memisahkan cahaya mereka dari lautan bintang tetangganya yang cahayanya konstan."

Menggunakan satu pendekatan, dengan meneliti denyutan bintang para astronom kini dapat menghitung usia galaksi. Semakin muda sebuah galaksi, semakin signifikan keberadaan dari bintang-bintang LPV ini. Bintang-bintang di alam semesta awal yang rata-rata berukuran lebih besar dari bintang-bintang muda yang baru lahir saat ini. Para astronom memperkirakan M87 berusia sekitar 10 miliar tahun, dan telah terbukti benar dengan metode estimasi usia galaksi lainnya.

"Model kami menunjukkan bahwa denyutan bintang akan lebih kuat di galaksi-galaksi muda, dan itu adalah sesuatu yang kami akan kami selalu teliti dengan senang hati," kata Jieun Choi, seorang mahasiswa pascasarjana di Harvard.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.