Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bagaimana Bulan Terbentuk? Studi Baru Ini Menjelaskannya

Bulan kemungkinan besar terbentuk ketika ada benda langit seukuran Mars yang menabrak proto-Bumi lebih dari 4,4 miliar tahun yang lalu, yang dikenal sebagai hipotesis tubrukan raksasa. Benda langit tersebut diberi nama Theia, "ibu" dari Bulan dalam mitologi Yunani. Ketika tabrakan, puing-puing dari proto-Bumi dan Theia terpental dan menyebar ke luar angkasa, yang akhirnya membentuk proto-Bulan.
Bulan. Kredit: Vika Vernanda
Info Astronomy - Sebuah tim peneliti telah menemukan mekanisme baru yang dapat menjelaskan perbedaan kecil dalam komposisi antara Bumi dan Bulan. Batuan Bulan memang sangat mirip dengan komposisi batuan di Bumi, tetapi batuan Bulan tidak memiliki sejumlah elemen volatil seperti seng, kalium, dan natrium. Elemen-elemen ini memiliki titik didih yang relatif rendah, dibandingkan dengan elemen lain, mereka menguap dengan cepat.

Perbedaan tersebut membuat ilmuwan bingung selama bertahun-tahun. Dan sekarang, tim yang dipimpin oleh Dr Robin Canup dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, telah menggunakan simulasi dinamik untuk model pembentukan satelit alami satu-satunya milik kita ini.

Simulasi terbaru menunjukkan bahwa variasi dalam komposisi yang sempurna menjelaskan bagaimana Bulan terbentuk. Makalah penelitian ini telah diterbitkan hari ini di Nature Geophysics.

Bulan kemungkinan besar terbentuk ketika ada benda langit seukuran Mars yang menabrak proto-Bumi lebih dari 4,4 miliar tahun yang lalu, yang dikenal sebagai hipotesis tubrukan raksasa. Benda langit tersebut diberi nama Theia, "ibu" dari Bulan dalam mitologi Yunani. Ketika tabrakan, puing-puing dari proto-Bumi dan Theia terpental dan menyebar ke luar angkasa, yang akhirnya membentuk proto-Bulan.

Studi ini menunjukkan bahwa puing-puing tabrakan menyatu menjadi Bulan dalam dua tahap. Bagian terluar dari proto-Bulan saat itu mendingin lebih cepat, termasuk material-material volatil terkondensasi dengan cepat. Setelah proto-Bulan terbentuk, ia mulai menarik materi dari cakram bagian dalam yang masih panas, dan jadilah Bulan yang sekarang ini.

Menurut model yang dirancang tim astronom ini, Bulan ditutupi oleh lapisan berbahan yang mudah menguap setebal 100-500 kilometer. Penemuan lapisan ini membantu untuk mengkonfirmasi bagaimana Bulan terbentuk.

Hipotesis tubrukan besar adalah hipotesis ilmiah yang paling diakui saat ini tentang proses terbentuknya Bulan. Bukti pendukung meliputi: Putaran Bumi dan orbit Bulan memiliki orientasi yang sama, contoh batuan Bulan menunjukkan bahwa permukaan bulan pernah berbentuk cair, Bulan memiliki inti besi yang relatif kecil.

Selain itu, Bulan juga memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan dengan Bumi, bukti tabrakan serupa di sistem bintang lain (yang menghasilkan cakram puing), dan tubrukan besar konsisten dengan teori terkemuka tentang pembentukan tata surya. Akhirnya, rasio isotop stabil yang identik antara batu Bulan dan batu Bumi, yang menyiratkan asal mula yang sama.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.