Wilayah bernama "Kimberley", bekas danau berair asin di Mars. Kredit: NASA |
Menggunakan data dari robot Curiosity, tim peneliti telah menentukan bahwa air di Mars dulunya membantu membentuk sedimen batuan di Kawah Gale, di mana Curiosity mendarat lebih dari tiga tahun yang lalu. Sedimen diendapkan sebagai lapisan yang membentuk dasar untuk Gunung Sharp, gunung yang berada di tengah-tengah kawah.
"Pengamatan dari Curiosity menunjukkan bahwa serangkaian bekas aliran air dan danau terdapat di beberapa titik di Mars dan diperkirakan terbentuk sekitar 3,3 sampai 3,8 miliar tahun yang lalu," kata Ashwin Vasavada, ilmuwan Mars Science Laboratory di NASA Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
Konfirmasi ini untuk menegaskan bahwa benar-benar pernah ada danau pada masa lalu di Mars, dan menambah pengetahuan bahwa Mars bukan planet kering, melainkan planet basa, baik pada zaman dulu dan sekarang. September lalu, para ilmuwan NASA mengkonfirmasi adanya aliran air di Mars.
"Keberadaan air di Mars terus-menerus kami uji kebenarannya," kata Michael Meyer, ilmuwan untuk Mars Exploration Program di markas NASA di Washington. "Sudah jelas bahwa Mars miliaran tahun yang lalu lebih mirip Bumi daripada Mars saat ini. Tantangan kita adalah untuk mencari tahu bagaimana Mars dulu sejuk, bahkan lebih, dan apa yang terjadi dengan Mars yang basah."
Sebelum Curiosity mendarat di Mars pada tahun 2012, para ilmuwan mengusulkan bahwa Kawah Gale telah diisi dengan lapisan sedimen. Beberapa hipotesis yang “kering,” menunjukkan bahwa sedimen ini merupakan akumulasi dari debu yang tertiup angin dan pasir. Hal lainnya difokuskan pada kemungkinan lapisan sedimen yang diendapkan di danau kuno.
Para ilmuwan memelajari bahwa Mars memiliki semua material yang dianggap penting untuk kehidupan. Namun persisnya bagaimana Mars bisa mendukung air permukaan bertahan lama masih menjadi misteri.
Miliaran tahun lalu, planet itu kehilangan medan magnet globalnya, yang memungkinkan radiasi Matahari dan kosmik secara bertahap menghilangkan perlindungan atmosfernya. Dengan kondisi seperti itu, air cair cepat menguap.