Saran pencarian

Para Ilmuwan Klaim Telah Temukan Bukti Adanya Alam Semesta Lain

Sebuah studi baru yang telah diterbitkan pada Astrophysical Journal mengklaim para ilmuwan telah menemukan bukti interaksi antara alam semesta kita dan alam semesta lain dengan melihat latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB). Ilmuwan menemukan sebuah anomali terkait dengan beberapa daerah di CMB, dan mereka percaya itu adalah bukti alam semesta alternatif.
Ultra Deep Field. Kredit: NASA
Info Astronomy - Sebuah studi baru yang telah diterbitkan pada Astrophysical Journal mengklaim para ilmuwan telah menemukan bukti interaksi antara alam semesta kita dan alam semesta lain dengan melihat latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB). Ilmuwan menemukan sebuah anomali terkait dengan beberapa daerah di CMB, dan mereka percaya itu adalah bukti alam semesta alternatif.

Dr Ranga Chary, penulis studi tersebut, menulis bahwa pengamatannya "mungkin disebabkan oleh tabrakan dari alam semesta kita dengan alam semesta alternatif." Penelitian ini dapat Anda tinjau secara online di ArXiv.

CMB adalah cahaya pertama yang bersinar di alam semesta. Memancar 370.000 tahun setelah Big Bang saat alam semesta cukup dingin untuk hidrogen terbentuk dan foton bebas bergerak tanpa diserap oleh materi primordial.

Meskipun sangat seragam, ada perbedaan kecil ketika mendeteksi CMB, seperti daerah kepadatan yang sedikit berbeda: suatu daerah di alam semesta sedikit lebih padat pada kumpulan galaksi dan pada tempat di mana bintang-bintang terbentuk.

CMB bukan satu-satunya emisi gelombang mikro di langit. Debu panas dan medan magnet yang memproduksi gelombang mikro juga termasuk. Ketika CMB dipetakan, dengan hati-hati para ilmuwan memodelkan bagaimana bentuk CMB ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sinyal yang diamati terdiri dari foton CMB.

Cosmic Microwave Background (CMB). Kredit: WMAP, NASA
Menggunakan peta CMB di atas, Dr Chary dari Caltech telah mendeteksi emisi anomali terkait dengan lima tempat dingin dari CMB (ditandari dengan warna biru pada peta di atas), daerah yang sedikit lebih padat setelah Big Bang. Para ilmuwan mengklaim bahwa emisi ini konsisten dengan tabrakan dengan alam semesta alternatif.

Tentu saja, ini hanya salah satu kemungkinan penjelasan dan teori yang telah diverifikasi pada saat ini. Hal ini juga bukan pertama kalinya bahwa para ilmuwan telah membuat klaim yang luar biasa tentang CMB. Roger Penrose mengaku telah mendeteksi anomali konsentris yang konsisten dengan gagasannya bahwa alam semesta melalui siklus tak terbatas.

Keberadaan beberapa alam semesta (multiverse) secara ilmiah masuk akal. Jika semua alam semesta ini muncul dari Big Bang yang sama, maka mereka mungkin terletak bersama-sama seperti itik berturut-turut. Jika alam semesta ini menyentuh satu sama lain, anggap mereka bergerak, tabrakan yang dihasilkanyan akan meninggalkan semacam jejak bukti.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.