Saran pencarian

Penggabungan Dua Lubang Hitam Supermasif Terdeteksi Lewat Denyutan Cahaya

Dalam sebuah studi baru, para astronom menyajikan bukti langsung dari denyutan quasar berdenyut, yang dapat membuktikan adanya lubang hitam biner.
Penggabungan Dua Lubang Hitam Supermasif Terdeteksi Lewat Denyutan Cahaya
Ilustrasi dua lubang hitam supermasif yang sedang bergabung. Kredit: NASA
Info Astronomy - Saat dua galaksi memasuki tahap akhir penggabungan, para ilmuwan berteori bahwa lubang hitam supermasif di pusat masing-masing galaksi bergabung dan menjadi lubang hitam biner; dua lubang hitam yang saling terikat gravitasi satu sama lain.

Dalam sebuah studi baru, para astronom di University of Maryland menyajikan bukti langsung dari quasar yang berdenyut, yang dapat membuktikan adanya lubang hitam biner.

"Kami percaya kami telah mengamati dua lubang hitam supermasif dalam jarak dekat dari sebelumnya," kata Suvi Gezari dari University of Maryland di College Park, AS. "Mereka adalah sepasang lubang hitam yang begitu dekat satu sama lain sambil memancarkan gelombang gravitasi, yang diprediksi oleh teori relativitas umum Einstein."

Penemuan ini bisa menjelaskan seberapa dekat dua lubang hitam untuk membentuk lubang hitam biner dengan ikatan gravitasi dan akhirnya bergabung bersama.

Lubang hitam biasanya melahap materi, yang mempercepat dan memanas, memancarkan energi elektromagnetik dan menciptakan beberapa beacon paling terang di langit yang disebut quasar. Ketika dua lubang hitam mengorbit sebagai lubang hitam biner, mereka menyerap materi siklis.

Para peneliti melakukan pencarian sistematis yang disebut variabel quasar menggunakan Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (Pan-STARRS) Medium Deep Survey. Teleskop yang berbasis di Haleakala, Hawaii ini mencitrakan bidang semesta yang sama dari langit sekali setiap tiga hari dan mengumpulkan ratusan titik data untuk setiap objek selama empat tahun.

Dalam data tersebut, para astronom menemukan quasar PSO J334.2028 + 01.4075, yang memiliki lubang hitam yang sangat besar hampir 10 miliar kali lebih besar dari massa Matahari dan memancarkan sinyal optik periodik yang berulang setiap 542 hari.

Para peneliti berencana untuk terus mencari variabel quasar baru. Mulai tahun 2023, pencarian mereka bisa dibantu oleh Big Synoptic Survey Telescope, yang diharapkan untuk survei daerah yang jauh lebih besar dan berpotensi menentukan lokasi dari ribuan ini penggabungan lubang hitam supermasif di langit malam.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.