Saran pencarian

Interview Dengan Anak Bangsa yang Akan Meluncur ke Luar Angkasa

Rizman akan terbang ke luar angkasa bersama pilot dengan pesawat luar angkasa berkapasitas dua orang, XCOR Aerospace Lynx Mark II. Beliau telah menjalani pelatihan di markas besar AASA di Kennedy Space Center, Florida.
Interview Dengan Anak Bangsa yang Akan Meluncur ke Luar Angkasa
Risman Nugraha (kanan) bersama Buzz Aldrin, mantan astronot NASA yang pernah mendarat di Bulan bersama
Neil Armstrong pada tahun 1969. Kredit: AXE Apollo Academy, Unilever
Info Astronomy - Bangka Belitung patut berbangga. Sebab, orang Indonesia pertama yang akan terbang ke luar angkasa adalah putra asli Kabupaten Belitung, beliau adalah Rizman Adhi Nugraha melalui program Axe Apollo Space Academy (AASA).

Rizman akan terbang ke luar angkasa bersama pilot dengan pesawat luar angkasa berkapasitas dua orang, XCOR Aerospace Lynx Mark II. Beliau telah menjalani pelatihan di markas besar AASA di Kennedy Space Center, Florida.

Rizman bahkan pernah bertemu dan dibimbing oleh Buzz Aldrin, legenda hidup Amerika yang menjadi manusia kedua yang menginjakkan kaki di Bulan. Rizman berhasil menyisihkan kandidat lain dari seluruh dunia, dan akan meluncur keluar atmosfer Bumi dalam waktu dekat.

Sebuah hal yang perlu kita banggakan, karena bisa jadi, dari beliaulah anak-anak bangsa yang lain terinspirasi untuk membangkitkan kembali mimpi bangsa yang belum terwujud, yakni mengeksplorasi angkasa luas di atas sana.

Redaksi GNFI (Good News From Indonesia) telah mewawancarai Rizman beberapa hari yang lalu, berikut kutipan wawancara yang dilansir dari situs web GNFI.

GNFI: Apa kabar, mas Rizman ?
Rizman Adhi Nugraha (RAN): Kabar saya Alhamdulillah baik. Saat ini saya sedang berada di Indonesia.
Di Florida, para finalis diberikan pelatihan astronot yang menantang fisik dan mental. Selain tes fisik yang berat, mereka juga ditantang menjadi co-pilot untuk menerbangkan pesawat tempur SIAI Marchetti SF260. 

Pesawat tersebut terbang melebihi kecepatan suara sambil melakukan gerakan akrobat di udara. Setelah itu para calon astronot ini juga harus merasakan sensasi gravitasi nol ketika diangkut dalam pesawat Boeing 727 yang melakukan gerakan parabola dan akhirnya mengikuti simulasi gaya gravitasi ekstrim dalam G Force Training.

GNFI: Kami membayangkan bahwa syarat-syarat bisa terbang ke luar angkasa sangat berat. Apa jenis-jenis training yang sudah mas Rizman jalani selama di AS? Apa yang paling menantang?
RAN: Memang cukup berat. Syaratnya tentu harus kuat fisik & mental. Training sendiri sebetulnya mirip dengan misi yang harus dilakukan saat seleksi AASA Global Space Camp. Air Combat Mission, G Force Mission & Zero G Mission. Ketika mengikuti program Air Combat Mission, saya menjadi co-pilot pesawat tempur yang melakukan gerakan akrobatik di udara. Anehnya saya sama sekali tidak merasa takut, malah tertawa-tawa. Saya merasa senang seperti naik jet coaster. Di atas pesawat saya malah foto-foto. Hahaha.


GNFI: Apakah sudah ada jadwal keberangkatan ke luar angkasa?
RAN: Untuk jadwal keberangkatan dari terakhir info yang saya dapat, yaitu antara Desember 2015 hingga awal Januari 2016. Belum di infokan kembali tanggal pastinya.

GNFI: Apa aktivitas-aktivitas mas Rizman nantinya selama di luar angkasa?
RAN: Tidak ada aktifitas khusus, karena saya hanya mempunyai misi keluar angkasa menggunakan pesawat ulang alik khusus. Jadi nantinya setelah keluar dari orbit bumi, pesawat akan melayang dan kembali ke Bumi.


Rizman (berdiri ke-4 dari kanan) dan kandidat astronot lain dari Axe Apollo. Kredit: AXE Apollo Academy
GNFI: Bagaimana persepsi para peserta lain atau instruktur di sana tentang Indonesia secara umum, dan persepsi mas terhadap calon dari negara lain tersebut?
RAN: Persepsi tentang Indonesia bagus, meski tidak dibahas atau ditanyakan secara khusus ke peserta lain. Dan untuk saya sendiri, berkomunikasi dengan orang dari negara lain menggunakan bahasa Inggris itu sangat menarik & seru. Mereka juga welcome & ramah. 

GNFI: Mas Rizman adalah calon orang pertama dari Indonesia yang akan meluncur ke luar angkasa. Ada sebuah harapan besar bagi kami segenap rakyat Indonesia akan hal tersebut, mengingat gagal berangkatnya Dr Pratiwi Sudarmono pada paruh akhir dekade 80-an. Pun ada harapan besar dari seluruh bangsa bahwa hal ini akan menjadi tonggak baru bagi antusiasme masyarakat akan antariksa. Bagaimana tanggapan mas Rizman akan hal tersebut?
RAN: Tak bisa dipungkiri bahwa menjadi perwakilan dari Indonesia utk terbang keluar angkasa itu adalah sesuatu hal yang membanggakan & membahagiakan terlebih nantinya InsyaAllah akan mencetak sejarah baru menjadi orang Indonesia pertama yang keluar angkasa. Dan jika nantinya hal itu terjadi, tentu saya berharap bisa memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk lebih memotivasi diri kita akan sesuatu yg menurut kita tidak mungkin menjadi mungkin.

GNFI: Selain berencana mengirim Dr Pratiwi Sudarmono ke luar angkasa (meski tak kesampaian), Indonesia juga pernah berencana membangun stasiun peluncuran roket luar angkasa di Biak atau di Pulau Enggano. Apakah menurut Mas Rizman apakah Indonesia akan bisa mengambil manfaat jika mempunya spaceship station?
RAN: Menurut saya membangun spaceship station itu ide yang bagus namun rasanya belum menjadi prioritas untuk bangsa ini karena biaya yang harus dikeluarkan juga banyak dan saat ini Indonesia juga belum begitu membutuhkannya. Apalagi, keadaan ekonomi sekarang yang belum begitu memadai. Lebih baik saat ini menumbuhkan dulu ekonomi serta memeratakan pembangunannya. Saya rasa, orang Indonesia juga berpotensi menjadi astronot. Tentu harus ada kemauan dan diikuti dengan usaha, kerja keras dan yang tidak kalah penting adalah keberanian. Kita tahu, menjadi astronot tidaklah mudah, dan membutuhkan kesiapan fisik dan mental.

GNFI: Apa rencana khusus mas Rizman setelah kembali ke Bumi dan pulang ke tanah air terkait dunia keantariksaan?
RAN: Rencana kedepannya, saya ingin berbagi pengalaman kepada generasi muda, memberikan motivasi kepada mereka bahwa menjadi Astronot dari Indonesia sangatlah mungkin terjadi. Saya ingin mengharumkan nama bangsa Indonesia dan membanggakan orangtua, serta tanah kelahiran saya, Belitung. 

GNFI: Ada pesan khusus untuk pemuda pemudi Indonesia?
RAN: Jangan pernah berputus asa, teruslah berkarya & berusaha. Bermimpilah akan sesuatu dan berusahalah untuk meraihnya. Mimpi bukanlah sesuatu yg kita lihat saat tidur, tetapi mimpi adalah sesuatu yg membuat kita tidak bisa tidur. Jadi bermimpilah dan berusaha mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan. Jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME karena kita boleh saja berencana tapi Tuhanlah yang memutuskan segalanya. Selalu positive thinking & bersyukur atas apa yg telah Tuhan berikan kepada kita. Alhamdulillah.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

4 komentar

  1. Bravo untuk Indonesia, awal yang luar biasa...semoga jadi dan selamatg kembali ke bumi.amin
    1. Aamiin.
  2. Ikut bangga, walau bukan program pemerintah tapi ini langkah awal yg bagus untuk penyemangat pemuda dan pemudi Indonesia. Good luck, Rizman!
  3. Bangga banget... org Indonesia bisa keluar angkasa,semoga banyak generasi mudah yg bisa mengharumkan Indonesia seperti Rizman.Kerennnn
Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.