Tinggal di Planet Mars. Kredit: Diorama Magazine |
Tetapi jika mimpi fiksi ilmiah ini bisa menjadi kenyataan, seperti apa rasanya ketika kita benar-benar hidup di Mars?
Pada tahun 1965, wahana antariksa Mariner 4 milik NASA berhasil terbang lintas di atas Planet Mars untuk pertama kali dalam sejarah manusia, dan enam tahun kemudian, wahana antariksa Mars 3 milik Soviet (sekarang Rusia) berhasil menjadi benda buatan manusia pertama yang mendarat di Mars.
Sejak saat itu, ada banyak misi ke Planet Merah yang sukses, seperti Sojourner, Spirit and Opportunity serta Curiosity.
Lembaga Antariksa AS (atau lebih akrab disebut NASA --National Aeronautics and Space Administration) kini berencana untuk misi berawak ke Mars, yang dijadwalkan meluncur pada 2030-an.
Misi ambisius NASA tersebut akan menempatkan beberapa astronot di Planet Mars, lalu para astronot tersebut akan hidup permanen di sana, membangun koloni, dan akhirnya Mars menjadi rumah kedua manusia.
Seperti Bumi, Mars memiliki musim karena kemiringan planet pada porosnya, tetapi juga memiliki efek musiman sekunder karena orbit yang sangat elips.
Suhu rata-rata di Mars adalah sekitar minus 60 derajat Celcius, tetapi temperatur dapat berkisar dari minus 126 derajat Celcius di musim dingin hingga 20 derajat Celcius selama musim panas.Suhu juga dapat berubah secara dramatis dalam waktu satu pekan di sana.
Variasi suhu Mars sering mengakibatkan badai debu yang kuat, yang kadang-kadang dapat menyelimuti seluruh planet setelah hanya beberapa hari.
Jika Anda berada di Mars, badai ini mungkin tidak akan membahayakan Anda secara fisik, tetapi debu bisa menyumbat peralatan elektronik dan mengganggu instrumen bertenaga surya yang Anda gunakan untuk bertahan hidup.
Mars memiliki atmosfer yang hanya 1 persen kepadatan atmosfer Bumi. Atmosfer Mars cukup tebal untuk membakar meteor yang akan menumbuk permukaannya, sehingga Anda akan aman dari 'serangan meteor' jika berada di Planet Mars.
Dalam hal cuaca, Anda mungkin melihat awan tipis sesekali atau es pagi yang dingin karena udara Mars mengandung kelembaban tingkat rendah. Tetapi Anda tidak akan menemukan awan badai di langit atau hujan yang turun deras, bahkan gerimis.
Kabar baik adalah, langit malam Mars penuh dengan bintang. Ditambah Mars memiliki dua satelit alami (bulan) yang bernama Phobos dan Deimos. Keduanya dapat Anda amati di langit penuh bintang.
Langit siang hari di Mars umumnya memiliki warna oranye karena banyaknya debu di atmosfer. Sunrise dan sunset terlihat mirip dengan yang ada di Bumi.
Tapi dengan gravitasi yang hanya 38 persen dari Bumi, bobot tubuh Anda akan berkurang. Anda dapat meloncat sedikit lebih tinggi dan barang-barang akan terasa lebih ringan di sana.
Referensi: What Would It Be Like to Live on Mars? -- Joseph Castro
Alih Bahasa: Riza Miftah Muharram