Saran pencarian

11 Hujan Meteor yang Wajib Diamati di Tahun 2015

Kredit: American Meteor Society, Info Astronomy
Info Astronomy - 2015 telah dimulai, akan ada banyak peristiwa astronomis yang menarik dan sayang untuk dilewatkan pada tahun ini. Salah satunya, peristiwa hujan meteor.

Setidaknya, akan ada 11 hujan meteor yang wajib Anda amati sepanjang tahun 2015 ini. Apa saja kah itu?

4 Januari 2015 sebelum fajar, Hujan Meteor Quadrantid
Meskipun Quadrantid bisa menghasilkan lebih dari 100 meteor per jam, puncak hujan meteor ini cenderung berlangsung hanya beberapa jam, dan tidak selalu datang pada waktu yang tepat.

Dengan kata lain, Anda harus berada di tempat yang tepat di Bumi untuk melihat hujan meteor ini. Titik radian hujan meteor ini adalah rasi bintang Bootes, Anda akan menemukan Bootes dekat Big Dipper (rasi bintang Biduk) atau di langit Timur Laut mulai setelah tengah malam sampai terbit fajar.

Karena rasi bintang Bootes terlalu condong ke Utara bagi pengamat di Indonesia, meteor-meteor yang melintas tidak sebanyak di belahan Bumi Utara. Namun akan tetap ada 10-20 meteor per jam.

22 April 2015 sebelum fajar, Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid berlangsung dari sekitar tanggal 16 hingga 25 April 2015. Meteor pada hujan meteor Lyrid cenderung terang dan sering meninggalkan jejak asap. Sekitar 10-20 meteor per jam akan muncul pada puncaknya.

Bahkan, Lyrid dikenal karena kadang-kadang dapat mencapai intensitas 100 meteor per jam! Titik radian hujan meteor ini adalah dekat bintang Vega di rasi bintang Lyra.

6 Mei 2015 sebelum fajar, Hujan Meteor Eta Aquarid
Hujan meteor ini memiliki puncak yang panjang, yang berarti Anda dapat melihatnya selama beberapa hari. Muncul di dekat bintang Eta Aquarius di rasi bintang Aquarius.

Anda harus melihatnya mulai pukul 04:00 dinihari waktu setempat. Ini karena pada jam-jam tersebut langit sudah benar-benar bagus untuk pengamatan hujan meteor.

Akan ada 10 hingga 50 meteor per jam pada hujan meteor Eta Aquarid.

Akhir Juli hingga awal Agustus 2015, Hujan Meteor Delta Aquarid
Seperti Eta Aquarid yang terjadi pada bulan Mei, hujan meteor Delta Aquarid merupakan hujan meteor yang bagus untuk diamati di belahan Bumi Selatan, termasuk Indonesia.

Meteor tampak memancar dari dekat bintang Skat atau Delta Aquarius di rasi bintang Aquarius, Sang Pembawa Air.

Intensitasnya bisa mencapai 15-20 meteor di langit gelap. Puncak hujan meteor Delta Aquarid ini tidak pasti. Anda dapat mulai mengamatinya dari tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2015.

11-12 Agustus 2015 sebelum fajar, Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor Perseid mungkin yang paling dicintai pengamat hujan meteor di seluruh dunia. Sebab, hujan meteor Perseid sering menghasilkan 50 sampai 100 meteor per jam di langit gelap saat puncaknya!

Perseid berbeda dengan hujan meteor lain. Perbedaannya adalah, Perseid sudah bisa dinikmati sebelum tengah malam, hingga Matahari terbit. Hujan meteor ini muncul di rasi bintang Perseus. Puncaknya adalah tanggal 11 hingga 12 Agustus 2015.

8 Oktober 2015, Hujan Meteor Draconid
Titik radian untuk hujan meteor Draconid hampir bertepatan dengan kepala dari rasi bintang Draco di langit utara. Itu sebabnya belahan Bumi Utara menjadi lokasi terbaik pengamatan hujan meteor ini.

Hujan meteor Draconid adalah hujan meteor yang "lesu". Tahun 2014 yang lalu, hanya ada 5-10 meteor per jam saat puncaknya. Jadi, berharaplah tahun ini berubah menjadi spektakuler!

22 Oktober 2015 sebelum fajar, Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor Orionid maksimalnya hanya mampu menciptakan 10 hingga 20 meteor per jam. Untuk mengamati hujan meteor ini, Anda harus mulai pengamatan setelah tengah malam.

Meteor pada hujan meteor Orionid 100 kali lebih cepat dari kereta Shinkasen di Jepang. Orionid kadang-kadang juga menghasilkan bola api terang (fireball). Hujan meteor ini muncul di rasi bintang Orion.

Tengah malam 4 November hingga Subuh 5 November 2015, Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor ini tidak memiliki intensitas yang besar. Diprediksi hanya akan ada 5 hingga 7 meteor per jamnya saja saat puncaknya.

Muncul di sebelah selatan dari rasi bintang Taurus, hujan meteor ini kadang menciptakan fireball yang menakjubkan jika Anda sabar mengamatinya.


Tengah malam 12 November hingga Subuh 13 November 2015, Hujan Meteor Taurid Utara
Seperti Taurid Selatan, hujan meteor Taurid Utara juga memiliki intensitas yang tidak besar, hanya akan ada 5 hingga 10 meteor per jam.

Muncul di sebelah Utara dari rasi bintang Taurus.

Tengah malam 17 November hingga Subuh 18 November 2015, Hujan Meteor Leonid
Memancar dari konstelasi Leo, yang terkenal dari hujan meteor Leonid adalah sering menghasilkan beberapa badai meteor terbesar dalam sejarah, dengan intensitas ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit pada 17 November 1966 dinihari.

Di Indonesia pada tahun 2015 ini, hujan meteor Leonid akan mencapai intensitas maksimal yakni 10-15 meteor per jam. Anda dapat mengamatinya di mulai tengah malam.

13-14 Desember 2015, tengah malam hingga Subuh, Hujan Meteor Geminid
Memancar dari dekat bintang terang Castor dan Pollux di konstelasi Gemini si Kembar, hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati di seluruh belahan Bumi.

Hujan meteor Geminid mampu menciptakan 50 hingga 100 meteor per jam di langit yang gelap dan tanpa polusi. Anda dapat mengamatinya mulai tengah malam.

Nah, itulah 11 hujan meteor yang wajib Anda amati sepanjang tahun 2015 ini. Mana yang Anda tunggu?

Catatan Editor:
Mengamati hujan meteor paling bagus adalah pada sepertiga malam hingga terbit fajar. Diwajibkan mengamati dengan mata telanjang saja. Tidak punya teleskop? Bagus. Mengamati hujan meteor tidak butuh teleskop sampai kapanpun!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

2 komentar

  1. Mantap
  2. yang paling ditunggu hujan meteor Geminid dari rasi GEMINI ;)
Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.