 |
| Didesain oleh: Riza Miftah Muharram |
Selama September 2014 ini, ada peristiwa-peristiwa astronomi menarik yang sayang untuk dilewatkan. Apa saja sih? Simak di bawah ini.
1 September 2014: Hujan Meteor Aurigid
Bulan September selalu dibuka dengan hujan meteor Aurigid setiap tahunnya. Puncak hujan meteor ini berlangsung saat dinihari hingga fajar pada tanggal 1 September.
Hujan meteor ini akan muncul dari rasi bintang Auriga, titik radiannya. Anda tidak perlu menggunakan teleskop untuk melihat meteor-meteor yang lewat.
Meskipun hujan meteor ini memiliki intensitas kecil yang biasanya hanya menghasilkan 6 meteor per jam di bawah kondisi yang optimal, tapi kadang-kadang juga menghasilkan bola api (fireball). Pada tahun 2007 tercatat ada 130 meteor per jam.
9 September 2014: Bulan Purnama
Bulan Purnama akan muncul di awal September 2014. Bulan Purnama ini juga merupakan yang terbesar ketiga dari tiga Bulan Purnama "Super" tahun ini.
Bulan Purnama pada 9 September akan berjarak hanya 358.387 kilometer dari Bumi. Anda bisa melihat Purnama ini selepas Matahari terbenam hingga sebelum Matahari terbit keesokan harinya.
9 September 2014: Hujan Meteor Draconid
Hujan meteor Draconid sama nasibnya dengan hujan meteor Aurigid. Mereka sama-sama hujan meteor minor. Bahasa sederhananya, hujan meteor berintensitas kecil.
Hujan meteor Draconid muncul di rasi bintang Draco. Hanya 10 meteor per jam (ZHR). Adanya Bulan Purnama di tanggal yang sama membuat pengamatan hujan meteor ini tambah sulit.
15 September 2014: Komet C/2013 V5 Oukiameden Semakin Terang
Ditemukan pada 12 November 2013 oleh pengamat asal Marrakech bernama Michel Ory, komet ini sedang bergerak mengelilingi Matahari.
Komet Oukiameden akan mencapai magnitudo 5,5 pada 15 September 2014. Bagi Anda yang ingin melihatnya, Anda harus menggunakan teleskop dan arahkan ke rasi bintang Vela.
 |
| Letak Merkurius dan Spica pada 20 September 2014. Kredit: Stellarium, Info Astronomy |
Planet Merkurius dan bintang Spica akan berdekatan satu sama lain pada senja hari tanggal 20 Agustus 2014.
Anda akan mudah menemukan keduanya di langit Barat dengan catatan wilayah sekitaran cakrawala Barat Anda tidak terhalang pepohonan, gunung atau bangunan tinggi.
Sebab, Merkurius dan Spica akan berkedudukan cukup rendah. Sekitar 14 derajat dari cakrawala Barat. Jika Anda punya teleskop, Anda bisa gunakan untuk melihat keduanya secara langsung!
23 September 2014: Ekuinoks Musim Semi
Matahari akan kembali ke langit Selatan dan singgah sejenak di perpotongan ekliptika dan ekuator. Menyebabkan Matahari tepat bersinar di atas khatulistiwa dan menyinari seluruh bagian Bumi sama rata.
Siang dan malam panjangnya akan sama 12 jam di seluruh dunia. Ini juga menandakan pergantian musim. Di lintang utara akan terjadi musim gugur, di lintang selatan musim semi.
Di Indonesia sendiri akan bersiap memasuki musim penghujan. Tak lama setelah ini akan kita pecinta langit akan memiliki masalah serius dengan awan.
28 September 2014: Konjungsi Bulan dan Saturnus
Bulan dan Saturnus akan kembali ngapel bulanan. Mereka akan berdekatan di langit Barat saat senja pada 28 September 2014.
Bulan dan Saturnus akan berada pada ketinggian 23 derajat dari cakrawala Barat pada sejam setelah Matahari terbenam. Keduanya dapat diamati dengan mata telanjang di seluruh Indonesia.
Nah, itulah beberapa peristiwa astronomi menarik yang akan terjadi pada September 2014 ini. Selamat menempuh September Ceria!