Orbit komet Siding Spring yang bersinggungan dengan Mars. Kredit: NASA/JPL |
Pada pendekatan terdekat nanti, jarak antara komet Siding Spring dengan planet Mars hanya sekitar 132.000 kilometer.
Sebagai perbandingan, Deimos, salah satu dari dua satelit alami milik planet Mars mengorbit pada jarak sekitar 24.000 km. Deimos adalah satelit terluar.
Seperti komet-komet pada umumnya, ia meninggalkan jejak atau puing-puing berupa debu kosmik di sepanjang orbitnya, dan diprediksi puing-puing tersebut memasuki atmosfer Mars yang tipis dan menjadi hujan meteor.
Jika puing komet berhasil mencapai permukaan Mars, hal tersebut memiliki potensi untuk merusak robot-robot penjelajah yang berada di planet Mars, Curiosity misalnya.
Dengan begitu, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersiap untuk melakukan perlindungan khusus kepada robot-robotnya yang telah didaratkan di Planet Merah.
Ilustrasi komet Siding Spring di langit Mars saat melintas dekat. Kredit: NASA/JPL |
Penemu komet Siding Spring adalah astronom Rob McNaught, ia menemukannya pada 3 Januari 2013 dengan menggunakan Schmidt Telescope Uppsala di Siding Spring Observatory, Australia.
Pada saat ditemukan, komet Siding Spring berjarak sekitar 7,2 SA (7,2 kali jarak Bumi-Matahari). Tak lama setelah penemuannya, astronom di Arizona mengkonfirmasi komet dalam gambar yang diambil bulan sebelumnya dari Catalina Sky Survey.
Pada pengamatan awal, dengan cepat menunjukkan bahwa sangat miring, komet ini juga memiliki orbit retrograde terhadap Matahari.
Komet C/2013 A1 Siding Spring berasal dari Awan Oort, wilayah terjauh di tata surya kita. Ia mungkin membutuhkan waktu jutaan tahun untuk sampai ke tata surya bagian dalam dari Awan Oort.
Setelah ia melalukan pendekatan dekat dengan Mars yang diprediksi pada 19 Oktober 2014, ia akan berkelana ke alam semesta jauh, dan tidak akan kembali lagi ke tata surya kita.