 |
| Istimewa |
Sila disimak.
3 Juli 2014: Komet C/2014 E2 Jacques di Perihelion
Komet Jacques akan mencapai perihelionnya --jarak terdekat suatu obyek tata surya dengan Matahari-- pada 3 Juli 2014.
Saat perihelion, ia hanya akan berjarak 95 juta kilometer dari permukaan Matahari. Sayangnya, kita tidak bisa melihat komet ini dengan mata telanjang karena cahayanya kalah dengan cahaya Matahari.
5 Juli 2014: Konjungsi Bulan dan Mars
Konjungsi adalah peristiwa di mana Bumi-Bulan-Mars berada satu garis lurus di tata surya. Dengan begitu, kita akan melihat Bulan seolah berada di sebelah Mars malam ini.
Bisa diamati mulai pukul 18:00 waktu setempat, saat itu Bulan dan Mars berada di langit atas kepala. Planet Mars akan muncul bagai bintang berwarna kemerahan.
6 Juli 2014: Bulan, Planet Mars dan Bintang Spica membentuk segitiga
Hampir sama seperti malam sebelumnya, bedanya hanya ada bintang Spica yang ikut bergabung. Anda akan melihat Bulan dan Mars seperti malam sebelumnya namun akan ada bintang putih terang yang merupakan Spica.
Bisa diamati mulai pukul 18:00 waktu setempat di langit atas kepala. Mereka akan bergerak semu ke Barat sampai menjelang tengah malam.
8 Juli 2014: Konjungsi Bulan dan Saturnus
Nah, kalau sebelumnya dengan Planet Mars, pada 8 Juli 2014 Bulan akan bersebelahan dengan Planet Saturnus di langit Bumi. Saat itu Bumi-Bulan-Saturnus berada satu garis lurus.
Tidak akan ada dampak negatif dari peristiwa konjugsi. Dekatnya Bulan dan Saturnus bisa Anda amati setelah adzan Maghrib hingga menjelang waktu sahur. Carilah Bulan, maka Saturnus akan mudah ditemukan.
8 Juli 2014: Hujan Meteor Capricornid
Hujan meteor Capricornid adalah hujan meteor minor. Artinya, ia tidak terlalu diperhatikan pengamat langit di seluruh dunia. Memiliki intensitas 5 meteor per jam, menjadi sebuah peristiwa astronomi yang tidak ada ruginya diamati.
Hujan meteor ini bertitik radian di rasi bintang Capricornus. Anda bisa mengamatinya mulai pukul 22:00 waktu setempat hingga terbitnya Fajar esok hari. Bisa dilihat dengan mata telanjang di seluruh Indonesia.
12 Juli 2014: Bulan Purnama
Bulan Purnama pada Juli 2014 ini cukup menarik perhatian. Sebab, ini merupakan Supermoon pertama dari tiga Supermoon yang ada pada tahun 2014.
Supermoon dalam istilah astronomi adalah lunar perigee, yang mana merupakan peristiwa dekatnya jarak Bulan terhadap Bumi karena orbit Bulan yang elips. Saat Supermoon Juli 2014, jarak Bumi-Bulan adalah 361.863 kilometer.
Anda bisa melihat Supermoon ini setelah berbuka puasa hingga Matahari terbit esok hari. Supermoon selanjutnya adalah pada 10 Agustus dan 9 September 2014.
25 Juli 2014: Konjungsi Bulan dan Venus
Setelah berkonjungsi dengan Mars dan Saturnus di awal-awal Juli 2014, kini saatnya Bulan berkonjungsi dengan Planet Venus, planet kedua ditinjau dari Matahari.
Bulan dan Venus masing-masing merupakan obyek paling terang kedua dan ketiga di langit Bumi setelah Matahari. Anda akan melihat Venus bagai bintang paliiiiiiiiiing terang di antara bintang lain di sebelah Bulan tanggal 25 Juli 2014.
Bisa diamati dengan mata telanjang di seluruh Indonesia mulai pukul 04:30 waktu setempat di langit Timur hingga Matahari terbit.
28-29 Juli 2014: Hujan Meteor Delta-Aquarid
Hujan meteor ini bisa disaksikan mulai tanggal 12 Juli-23 Agustus, akan tetapi puncaknya terjadi pada tanggal 28-29 Juli 2014.
Hujan meteor ini dapat disaksikan mulai pukul 00.00 - 05.00 di arah Barat di rasi bintang Aquarius. Intensitasnya 20 meteor per jam, cukup besar sehingga dapat menemani waktu santap sahur Anda.
Hujan meteor Delta-Aquarid bisa disaksikan dengan mata telanjang dan memang harus tanpa alat bantu. Seluruh Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menyaksikannya.
Nah, itulah beberapa bocoran peristiwa astronomi selama Juli 2014. Selamat mengamati!