 |
| Ilustrasi langit Bumi tanpa dan dengan atmosfer. Kredit: Stellarium, Info Astronomy |
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk Bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi.
Penyebab langit siang hari berwarna biru adalah juga karena lapisan atmosfer yang melindungi Bumi kita. Mengapa demikian? Cahaya merupakan gelombang yang memiliki panjang gelombang, frekuensi, dan frekuensi.
Nah, cahaya Matahari yang kita terima di Bumi merupakan cahaya polikromatik, yaitu cahaya yang terdiri dari 7 warna monokromatik, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (mejikuhibiniu).
Untuk menuju Bumi, cahaya matahari harus melewati atmosfer. Sebelum melewati atsmosfer, cahaya berwarna putih, namun ketika melewati atmosfer, cahaya akab mengalami penghamburan.
Saat Matahari diatas kepala kita, cahaya Matahari yang melewati atmosfer akan bertabrakan dengan molekul udara, lalu dihamburkan.
Pada peristiwa penghamburan cahaya, warna hijau-biru-ungu adalah yang memiliki frekuensi paling tinggi sehingga paling banyak dihamburkan.
Namun, langit berwarna biru, karena di dalam retina mata kita terdapat reseptor biru yang lebih sensitif untuk menangkap warna biru daripada ungu. Akibatnya, kesan warna yang paling dominan adalah warna biru.
Jika langit tanpa atmosfer, jadinya akan seperti pada gambar di sebelah kiri. Langit gelap walaupun ada Matahari, dengan begitu bintang-bintang bahkan Planet Venus pun terlihat meski siang hari.
Namun hal seperti ini tidak mungkin terjadi, Bumi tidak akan kehilangan atmosfernya, setidaknya dalam tempo yang cepat.
Tanpa atmosfer, Bumi akan berantakan!
Bersyukurlah Tuhan memberikan Bumi sebuah pelindung yang bernama atmosfer ini. Sebab tanpanya, mungkin Anda tidak bisa membaca artikel ini karena terpapar sinar radiasi yang dapat menghanguskan tubuh.
Atmosfer juga melindungi Bumi dari masuknya benda-benda angkasa seperti meteor, asteorid, dan sebagainya. Gravitasi Bumi akan menarik setiap benda angkasa yang lewat didekatnya.
Bumi akan hancur melebihi terkena ledakan bom nuklir. Tidak ada satu nyawa pun yang dapat hidup, bahkan mikroorganisme sekali pun. Semua akan hancur dan terbakar akibat ledakan meteor yang langsung mencium Bumi dengan mesranya.
Selain karena hantaman meteor, Bumi juga dapat hancur karena terkena ledakan dari badai Matahari. Walau letak Bumi dan Matahari sangat jauh, badai matahari masih dapat menjangkau permukaan Bumi dan menimbulkan kerusakan yang maha dahsyat.