Aurora Borealis di langit Washington, AS. Kredit: Chuck Hilliard |
Tepatnya di danau di Snoqualmie Pass, Washington. Chuck Hilliard, adalah fotografer yang berhasil memotret pemandangan aurora menakjubkan di atas.
Hilliard memotret aurora Borealis ini menggunakan kamera Nikon D7000 dengan eksposur 200/10, aperture f/2.8 serta ISO: 1600.
Peristiwa aurora merupakan gejala alam berupa pacaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer Bumi.
Aurora muncul akibat interaksi antara medan magnetik Bumi dengan partikel bermuatan yang dilontarkan Matahari kita.
Proses terjadinya aurora ini, karena ion mengalami penumbukkan terhadap angin Matahari dan partikel magnetosfer yang disalurkan sepanjang garis magnet di Bumi.
Karena yang berperan adalah medan magnet, maka dari itu aurora hanya muncul di kutub Utara dan kutub Selatan Bumi. Sedangkan Indonesia berada di ekuator, menyebabkan aurora tidak akan muncul di langit Bumi Pertiwi.
Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang merupakan hasil dari partikel dan atom berbeda yang mengalami benturan.
Warna aurora ungu di atas disebabkan oleh partikel dari Matahari yang membentur oksigen, sedangkan warna hijau karena membentur molekul nitrogen di atmosfer.