Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apakah Kita Sendirian?

Apakah Kita Sendirian?
Kredit latar: NASA, Hubble Extreme Deep Field
Info Astronomy - "Seluruh dunia sadar akan fakta bahwa kita semakin dekat untuk menemukan Bumi lain dan tanda-tanda kehidupan lainnya," begitu kata Sara Seager, seorang astrofisikawan MIT yang bekerja untuk menemukan kehidupan lain di planet di luar tata surya kita

"Ini akan mengubah cara kita melihat tempat kita di alam semesta."

Setiap bintang di langit adalah matahari lain. "Dan jika matahari kita memiliki planet, kita memperkirakan bahwa bintang-bintang lainnya juga akan memiliki planet," jelas Seager.

Bahkan, lebih dari 2.000 planet ekstrasurya --planet di luar tata surya kita-- telah ditemukan sejak tahun 1995, dan mungkin ada banyak lagi.

"Secara statistik kami pikir bahwa sekitar 100 miliar bintang di Bima Sakti setidaknya memiliki satu planet yang mengorbitnya," kata Seager.

Sebanyak satu dari lima bintang seperti matahari memiliki planet berbatu, planet seukuran Bumi yang bisa memiliki suhu permukaan yang tepat untuk kehidupan (selain manusia).

Tapi untuk menemukan mereka (planet lain) adalah sebuah tantangan. "Bumi lainnya sangat kecil dan redup dibandingkan dengan bintang induk mereka," katanya. Matahari kita sendiri, misalnya, yang sepuluh miliar kali lebih terang dari Bumi.

Meskipun beberapa kandidat planet berukuran Bumi telah ditemukan, teleskop masa kini tidak cukup kuat untuk memberitahu kita jika planet-planet tersebut memiliki kehidupan.

Seager bekerja pada tiga proyek pencarian kehidupan luar Bumi. Salah satunya bernama ExoplanetSat, melibatkan armada berbasis luar angkasa yang terdiri dari 50 sampai 100 teleskop berukuran susu kotak.

Setiap proyek ExoplanetSat (pertama di luncurkan tahun ini) akan diarahkan ke sebuah bintang dengan tujuan mendeteksi planet yang lewat di depan bintang.

Perubahan kecerahan yang terkait dengan transit tersebut dapat dianalisis untuk menentukan kepadatan planet.

ExoplanetSat pertama kali dikembangkan oleh Seager di MIT dan sekarang berkolaborasi dengan Draper Lab dan NASA Jet Propulsion Laboratory.

Cahaya dari transit planet ini juga dapat memberikan wawasan ke dalam atmosfer planet. Bagian lain dari pekerjaannya adalah mencari gas atmosfer yang bisa menunjukkan kehidupan.

Seager mencatat bahwa meskipun penelitiannya difokuskan pada pendeteksian kembaran Bumi, ia memiliki aplikasi lain.

Seager bersemangat tentang masa depan. "Kita semua berdiri di ambang besar dalam sejarah manusia mengeksplorasi ruang angkasa," katanya.

"Semakin maju teknologi kedepan, percayalah, akan semakin mudah kita menemukan kehidupan luar Bumi. Dan kita akan berinteraksi dengan mereka."
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.