Pijar magnetik raksasa yang diletupkan Matahari, 4 Juni 2014. Kredit: NASA |
Citra Matahari di atas diambil oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA pada tengah malam (4/6). Tanda panah menjelaskan letupan pijar magnetik yang membentang 500.000 kilometer dari korona.
Pijar magnetik yang meletup tersebut mengandung plasma dengan medan magnet yang kuat. Pijar magnetik tersebut juga dilaporkan tidak stabil.
Jika saja pijar magnetik ini runtuh dan meledak di permukaan Matahari, maka bisa saja menjadi "Hyder flare", yakni jenis letupan Matahari yang terjadi tanpa bantuan bintik Matahari (sunspot).
Karena pijar magnetik ini meletup cukup lama, teleskop pemantau Matahari milik NASA dan Lembaga Antariksa Eropa (ESA) terkena dampaknya, walau kecil.
NASA juga melaporkan bahwa pijar magnetik ini tidak mengarah ke Bumi kita. Dengan begitu, Bumi aman-aman saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, kalaupun mengarah ke Bumi, lapisan atmosfer akan melindungi kita dan yang terjadi hanya pembentukan aurora di kedua kutub Bumi.