Saran pencarian

Berlian Seukuran Bumi Ini Merupakan Bintang Katai Putih Terdingin

Berlian Seukuran Bumi Ini Merupakan Bintang Katai Putih Terdingin
Berlian Seukuran Bumi Ini Merupakan Bintang Katai Putih Terdingin
Bintang Katai Putih terdingin yang mengorbit pulsar PSR J2222-0137. Kredit: B. Saxton (NRAO/AUI/NSF)
Info Astronomy - Sebuah tim astronom berhasil mengidentifikasi bintang katai putih terdingin dan teredup yang pernah terdeteksi.

Bintang katai putih ini ternyata merupakan karbon yang telah mengkristal dan membentuk seperti berlian seukuran Bumi di luar angkasa.

Katai putih adalah bintang kecil yang sudah tidak lagi bersinar, terdiri dari materi terdegenerasi. Katai putih diduga sebagai tahap evolusi terakhir bintang bermassa kecil dan menengah.

Di akhir masa hidupnya nanti, setelah Matahari mengembang menjadi bintang raksasa merah, ia akan 'menciut' menjadi nebula planeter dan bintang katai putih.

Sebagian besar katai putih terdiri dari karbon dan oksigen, katai putih perlahan dingin dan meredup selama miliaran tahun.

Katai putih yang sedang diteliti ini diperkirakan berusia sama dengan galaksi Bima Sakti, yakni sekitar 11 miliar tahun!

Bagaimana bintang katai putih terdingin tersebut ditemukan?
Sebuah Pulsar pendamping untuk katai putih yang dinamakan PSR J2222-0137, adalah awal penemuan katai putih terdingin ini.

Pada pengamatan pertama mengungkapkan bahwa pulsar berputar lebih dari 30 kali setiap detik dan ada keterkaitan gravitasi dengan pendamping lainnya.

Awalnya pendamping lain tersebut diidentifikasi sebagai bintang neutron atau sebuag katai putih yang dinginnya luar biasa. Kedua obyek tersebut mengorbit satu sama lain sekali setiap 2,45 hari.

Pulsar itu kemudian diamati selama dua tahun. Diperkirakan jarak pulsar PSR J2222-0137 berada pada jarak 900 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Aquarius.

Dari data yang sudah dikumpulkan para peneliti, pendamping pulsar tadi tidak mungkin sebuah bintang netron karena orbitnya yang teratur menandakan tidak ada supernova kedua yang terjadi di sistem tersebut.

Artinya, pendamping pulsar tersebut merupakan bintang katai putih yang seharusnya bisa diamati dalam panjang gelombang optik maupun inframerah.

Dan tepat seperti yang diduga, teleskop Southern Astrophysical Research (SOAR) di Chile maupun teleskop Keck 10-meter di Hawaii berhasil mendeteksi keberadaan katai putih tersebut.

Para peneliti memperkirakan bahwa katai putih terdingin tersebut memiliki suhu 3.000 Kelvin (2.700 derajat Celsius). Dibandingkan dengan inti Matahari kita yang 5.000 kali lebih panas. 

Makalah penelitian ini telah diterbitkan di Jurnal Astrofisika hari ini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

1 komentar

  1. Ulasan yang menarik dan mudah dicerna oleh awam seperti saya. :)
Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.