 |
| Ilustrasi. Kredit: SPACE.com |
Mereka telah mengembangkan metode perhitungan baru untuk memeriksa data dari planet yang mengorbit bintang-bintang lain di alam semesta kita. Khususnya di galaksi Bima Sakti sendiri.
Studi mereka memberikan perkiraan kuantitatif pertama dalam jumlah planet di galaksi kita yang bisa menopang kehidupan di atas tingkat mikroba.
"Studi ini tidak menunjukkan bahwa kehidupan yang kompleks ada pada banyak planet. Kami mengatakan bahwa ada syarat planet yang bisa mendukungnya." kata penulis studi Alberto Fairen dari Cornell Research Associate.
"Kehidupan yang kompleks bukan berarti kehidupan makhluk cerdas seperti Kapten Spock dalam film Star Trek. Melainkan bisa berarti kehidupan hewan atau tumbuhan." tambahnya.
Maksudnya adalah, organisme yang lebih besar dan lebih kompleks daripada mikroba bisa eksis dan memiliki beberapa bentuk yang berbeda di planet tersebut.
Sebagai contoh, organisme yang membentuk rantai makanan yang stabil seperti yang ditemukan di ekosistem di Bumi kita.
Para astronom mensurvei lebih dari 1.000 planet dan menggunakan rumus yang mempertimbangkan kepadatan planet, suhu, media (cair, padat atau gas), kimia, jarak dari bintang dan usia bintang induknya.
Dari informasi ini, mereka mengembangkan dan menghitung sebuah Biological Complexity Index (BCI). Hasil perhitungan BCI mengungkapkan bahwa 1 sampai 2 persen dari planet-planet ternyata mendukung kehidupan.
Dengan sekitar 10 miliar bintang di galaksi Bima Sakti, BCI menyatakan bahwa ada setidaknya 100 juta planet di Bima Sakti yang mungkin berpenghuni.
Salah satu planet tersebut bernama Gliese 581 b, planet ini --menurut studi-- mungkin menjadi rumah bagi biosfer yang kompleks. Jarak dari Bumi ke Gliese 581 b adalah sekitar 20 tahun cahaya.
"Sangat tidak mungkin kita sendirian di alam semesta," kata Fairen. "Kita mungkin sangat berjauhan dengan suatu planet yang mengandung kehidupan kompleks dan mungkin di masa akan datang, kita bisa menemuinya."