 |
| Gerhana Bulan Total 21 Desember 2012. Kredit: Gary A. Becker |
Gerhana Bulan Total terjadi saat Matahari, Bumi dan Bulan berada satu garis lurus di antariksa. Cahaya Matahari yang menyinari Bulan akan ditutupi oleh Bumi yang berada di antara Matahari dan Bulan tersebut.
Alih-alih Bulan menjadi gelap gulita karena cahaya Mataharinya terhalang Bumi, Bulan malah akan terlihat berwarna merah darah seperti pada foto di atas.
Gerhana Bulan Total pertama di tahun 2014 ini akan dimulai pada pukul 5:58 UT, puncaknya pada pukul 7:46 UT dan berakhir pada 9:33 UT tanggal 15 April 2014.
Titik gerhana adalah di arah Selatan Samudera Pasifik, memungkinkan hampir seluruh negara bagian Amerika Serikat, Meksiko, Chile dan beberapa negara di Amerika Selatan.
 |
| Titik gerhana Bulan total 15 April 2014. Kredit: NASA |
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, saat Gerhana Bulan Total ini dimulai, di Indonesia masih siang hari (12:58 WIB, 13:58 WITA, 14:58 WIT) dan Bulan pun belum terbit di langit.
Saat puncak gerhana terjadi, Matahari pun belum selesai melakukan tugasnya di langit Indonesia. Bulan masih ragu untuk terbit di kaki langit Timur.
Alhasil, saat Gerhana Bulan hampir usai, pukul 19:37 WIT di Indonesia Timur dapat mengamati Gerhana Bulan Penumbral.
Gerhana Bulan Penumbral tak kasat mata, bahkan tak akan terlihat sedang terjadi gerhana. Bulan hanya akan lebih kusam sedikit dari biasanya.
Intinya: Gerhana Bulan Total 15 April 2014 tidak dapat diamati di Indonesia. Kami juga telah menelaah rilisan dari BMKG dan telah uji coba pengamatan dengan software peta langit. Hasilnya? Artikel ini.