Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Badai Matahari Menghasilkan Aurora di Swedia

Badai Matahari Menghasilkan Aurora di Swedia
Badai Matahari Menghasilkan Aurora di Swedia
Aurora di Boden, Swedia. Kredit: Aurora Addicts
Info Astronomy - Badai geomagnetik di kutub Utara Bumi yang disebabkan oleh badai Matahari yang dimulai pada 11 April 2014 telah mereda hari ini (13/4).

Pada puncaknya, badai gangguan magnetik terdaftar pada skala 5 Kp, yang berarti itu adalah peristiwa yang relatif kecil.

Namun demikian, aurpra yang terbentuk cukup kuat untuk diamati dengan mata telanjang. Sebuah keluarga Aurora Addicts yang sedang bepergian melalui Boden, Swedia, mengambil gambar aurora tersebut.

Badai Matahari Menghasilkan Aurora di Swedia
Badai Matahari mulai pada tanggal 11 April 2014, ketika medan magnet antarplanet (IMF) dekat Bumi ditarik ke selatan, membuka celah di magnetosfer planet kita.

Angin surya yang membentur atmosfer Bumi berubah wujud dalam untuk emisi aurora.

Meskipun badai itu sudah mereda, aurora mungkin akan terus terbentuk hingga akhir April.

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer di Bumi sebagai akibat adanya interaksi.

Interaksi tersebut adalah antara medan magnetik yang dimiliki Bumi dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Di Bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis , yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas.

Aurora terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer Bumi dengan partikel bermuatan dari Matahari yang disebut dengan plasma.

Plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di Matahari menyebabkan partikel gas terionisasi maka terbentuklah plasma.

Plasma ini dipancarkan Matahari ke segala arah, kemudian saat mendekati medan magnet Bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub Bumi, saat bertemu dengan partikel atmosfer Bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah.

Karena yang berperan adalah medan magnet. Maka dari itu di Bumi aurora paling sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi di daerah khatulistiwa seperti Indonesia.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.