Saran pencarian

7 Hal Mengejutkan Tentang Alam Semesta

7 Hal Mengejutkan Tentang Alam Semesta
7 Hal Mengejutkan Tentang Alam Semesta
Alam semesta yang mengembang. Kredit: NASA Hubble
Info Astronomy - Dari ekspansi dan percepatan materi gelap dan energi gelap, alam semesta terus memukau dan membingungkan astronom.

Berikut adalah 7 hal yang paling mengejutkan dan menarik tentang alam semesta kita.

1. Alam semesta sudah tua, sangat tua
Para astronom percaya dan sepakat bahwa alam semesta dimulai dengan Big Bang, dan diperkirakan berusia sekitar 13,7 miliar tahun (plus atau minus 130 juta tahun).

Para astronom menghitung angka ini dengan mengukur komposisi materi dan kepadatan energi di alam semesta, yang memungkinkan mereka untuk menentukan seberapa cepat alam semesta meluas di masa lalu.

2. Alam semesta semakin membesar dan berkembang
Pada tahun 1920, astronom Edwin Hubble membuat penemuan revolusioner bahwa alam semesta tidak statis, melainkan berkembang.

Selanjutnya pada tahun 1998, Teleskop Luar Angkasa Hubble mempelajari supernova yang sangat jauh dan menemukan bahwa alam semesta mengembang lebih lambat dari sebelumnya.

Penemuan membingungkan ini menunjukkan bahwa ada kekuatan yang tak bisa dijelaskan, yang disebut energi gelap, yang mendorong percepatan ekspansi alam semesta.

3. Perkembangan alam semesta mengalami percepatan
Energi gelap yang misterius tidak hanya dianggap mendorong perluasan alam semesta, tampaknya juga akan berpengaruh dengan kecepatan yang terus meningkat.

Pada tahun 1998, dua tim astronom mengumumkan bahwa tidak hanya alam semesta berkembang, tetapi juga mempercepat. Menurut para peneliti, semakin jauh letak galaksi dari Bumi, semakin cepat ia bergerak menjauh.

Percepatan alam semesta juga menegaskan teori Albert Einstein tentang relativitas umum, dan akhir-akhir ini, para ilmuwan telah 'menghidupkan' kembali konstanta kosmologi Einstein untuk menjelaskan energi gelap yang tampaknya menangkal gravitasi dan menyebabkan alam semesta berkembang dalam tempo yang cepat.

4. Alam semesta mungkin saja datar
Bentuk alam semesta dipengaruhi oleh antara dorongan dan tarikan gravitasi (berdasarkan densitas materi di alam semesta) dan tingkat ekspansi.

Jika kepadatan alam semesta melebihi nilai kritis tertentu, maka alam semesta "tertutup," seperti permukaan sebuah bola. Ini berarti bahwa alam semesta tidak terbatas tetapi tidak memiliki ujung.

Dalam hal ini, alam semesta pada akhirnya akan berhenti berkembang dan mulai runtuh ke dalam dirinya sendiri, dalam sebuah peristiwa yang dikenal sebagai "Big Crunch."

Jika kepadatan alam semesta kurang dari nilai densitas kritis, maka bentuk alam semesta adalah "terbuka," seperti permukaan pelana. Dalam hal ini, alam semesta tidak memiliki batas dan akan terus berkembang selamanya.

5. Alam semesta diisi oleh zat tak terlihat
Alam semesta ini ternyata terdiri dari hal-hal yang tidak dapat dilihat. Bahkan, bintang-bintang, planet dan galaksi yang dapat dideteksi manusia hanya 4 persen dari alam semesta, menurut para astronom. 96 persen lainnya terdiri dari zat-zat yang tidak dapat dilihat atau sulit dipahami.

Zat-zat ini sulit dipahami, yang disebut energi gelap dan materi gelap, belum terdeteksi, namun astronom mendasarkan keberadaan mereka pada pengaruh gravitasi.

6. Alam semesta memiliki gema kelahirannya
Latar belakang gelombang mikro kosmik (cosmic microwave background, CMB) terdiri dari gema cahaya yang tersisa dari Big Bang yang melahirkan alam semesta 13,7 miliar tahun yang lalu. Peninggalan dari ledakan Big Bang 'menggantung' di sekitar alam semesta sebagai tabir radiasi.

Misi Planck milik Badan Antariksa Eropa memetakan seluruh semesta dalam CMB untuk mengungkapkan petunjuk baru tentang bagaimana alam semesta dimulai.

Pengamatan Planck adalah pandangan yang paling tepat dari latar belakang gelombang mikro kosmik yang pernah diperoleh.

Para ilmuwan berharap untuk menggunakan data dari misi untuk menyelesaikan beberapa pertanyaan yang paling diperdebatkan dalam kosmologi, seperti apa yang terjadi segera setelah alam semesta terbentuk.

7. Ada banyak alam semesta lain selain alam semesta kita
Gagasan bahwa kita hidup di multiverse, di mana alam semesta kita adalah salah satu dari banyak alam semesta, berasal dari teori yang disebut inflasi kekal.

Teori tersebut menunjukkan bahwa tak lama setelah Big Bang, ruang-waktu diperluas pada tingkat yang berbeda di tempat yang berbeda. Menurut teori, ini memunculkan alam semesta gelembung yang bisa berfungsi dengan hukum mereka sendiri dan terpisah dari fisika.

Konsep ini pada awalnya kontroversial dan telah murni hipotetis sampai studi terbaru yang mencari tanda-tanda fisik dari teori multiverse di latar belakang gelombang mikro kosmik, yang merupakan peninggalan dari Big Bang yang meliputi alam semesta kita.

Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.