Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Satelit Planck Akan Dibuang di Dekat Matahari

Satelit Planck Akan Dibuang di Dekat Matahari
Satelit Planck Akan Dibuang di Dekat Matahari
Satelit Planck. Kredit: ESA
Info Astronomy - Wahana antariksa yang sudah berjasa memberi informasi mengenai usia Bumi sekitar 80 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya, Planck, memasuki masa pensiun.

Dikatakan Lembaga Luar Angkasa Eropa (ESA), Planck sudah dimatikan pada Senin (21/10).

Operator misi sudah mengosongkan bahan bakar Planck dan merupakan tahap pertama pensiun dari sebuah wahana. Rencananya satelit ini akan "diparkir" di orbit aman di sekitar Matahari, jauh dari Bumi dan Bulan.

Kemudian pada Rabu (23/10) ia akan berhenti beroperasi dan mulai melayang di dunia antariksa selama-lamanya.

"Aksi terakhir seperti sesederhana mematikan pemancar: kita akan menyaksikan bungkamnya Planck dan kita tidak akan pernah menerima sinyal darinya lagi," demikian keterangan manajer operasi pesawat antariksa ESA, Steve Foley.

Foley menambahkan adalah penting untuk tidak lagi menerima sinyal dari Planck karena bisa mengganggu misi baru di masa mendatang.

Prosedur ini sendiri sudah pernah dilakukan sebelumnya pada "kakak" dari Planck yakni Herschel pada awal tahun 2013.

Keduanya sama-sama diluncurkan tahun 2009 silam, dengan tugas utama Herschel adalah mempelajari asal-usul bintang dan galaksi.

Sedangkan Planck mencari sisa radiasi dari Ledakan Besar (Big Bang) yang menciptakan jagat raya sekitar 14 miliar tahun lalu.

Planck sendiri dinamai sesuai dengan nama ahli fisika Jerman, Max Planck, yang menemukan teori kuantum. Satelit ini dilengkapi dengan teleskop yang bisa mengukur suhu emisi dari Cosmic Microwave Background (CMB).

Awalnya Planck hanya dirancang untuk survei dengan periode 15 bulan. Tapi nyatanya ia digunakan selama 30 bulan dan sukses menjalani lima survei.

"Usaha kami adalah mengusahakan sebuah misi hidup dan berjalan. Jadi mengirimkan perintah untuk mati adalah hal yang sulit," kata Kepala Misi Operasi, Paolo Ferri.

Oleh Zika Zakiya, National Geographic Indonesia
Disunting seperlunya oleh Adi Gunawan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.