Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apa Jadinya Bumi Tanpa Bulan?

Apa Jadinya Bumi Tanpa Bulan?
Apa Jadinya Bumi Tanpa Bulan?
Bumi dan Bulan. Kredit: Arsip Info Astronomy
Info Astronomy - Bulan merupakan satelit Bumi. Semua penduduk Bumi mengenalnya. Ia dijadikan dasar penanggalan Hijriah bagi umat Islam.

Ia berperan dalam cerita legenda manusia serigala. Di kala purnama, ia ikut menerangi Bumi di malam hari. Bahkan ia dijadikan bahan rayuan gombal, “Wajahmu seelok Bulan….”

Pentingkah Bulan?

Apa jadinya Bumi tanpa Bulan? Ukuran Bulan hanyalah 2% dari ukuran Bumi. Sangat kecil. Namun ukurannya yang kecil ini tidak berarti kecil pula peranannya bagi Bumi.

Bulan tak hanya sebatas pendamping Bumi. Bukan pula sekedar penghias Bumi. Bulan sebenarnya memberikan sumbangsih yang besar terhadap planet yang kita tinggali ini.

Mungkin Anda pernah mempertanyakan, mengapa permukaan air laut mengalami pasang surut? Nah, di sinilah peranan Bulan. Interaksi gaya gravitasi antara Bulan dan Bumi menyebabkan permukaan air laut turun dan naik secara berkala.

Apakah hanya itu peranan Bulan? Tidak. Anda mungkin tidak pernah menduga peranan Bulan berikut ini. Seperti semua planet dan satelit anggota tata surya, Bumi dan Bulan senantiasa melakukan rotasi dan revolusi.

Rotasi artinya berputar terhadap porosnya sendiri. Revolusi artinya berputar mengelilingi benda langit lainnya. Bulan berevolusi mengelilingi Bumi, sedangkan Bumi berevolusi mengelilingi Matahari.

Ads by Info Astronomy
Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke timur. Nah, Bulan mengelilingi Bumi dalam arah yang sama, yaitu timur ke barat. Arah putaran keduanya ini menimbulkan efek saling melemahkan.

Artinya, kecepatan putaran Bumi dan Bulan senantiasa melambat seiring waktu. Untuk memahami fenomena perlambatan ini secara sederhana, bayangkanlah ayunan.

Jika anda mendorong ayunan dengan arah yang berkebalikan dengan arah ayunannya, maka kecepatan berayunnya akan berkurang.

Nah, begitu pula dengan Bumi. Kecepatan putaran Bumi senantiasa melambat karena dilawan dengan putaran Bulan.

Bagaimanapun, laju perlambatan ini sangat-sangat kecil, sehingga kita tidak merasakannya secara jelas. Melambatnya putaran bumi baru terasa jelas jika kita membandingkan dua periode Bumi yang jedanya ribuan bahkan jutaan tahun.

Pada masa kita sekarang, satu hari sama dengan 24 jam. Akan tetapi jutaan tahun yang lalu, satu hari kurang dari 24 jam.

Bumi pernah mengalami periode di mana satu hari sama dengan 10 jam. Sebaliknya, jutaan tahun ke depan, mungkin saja satu hari menjadi 40 jam.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa, jutaan tahun yang lalu, kecepatan rotasi Bumi memang jauh lebih cepat daripada sekarang.

Di masa itu, satu hari Bumi kurang dari 24 jam. Hal ini mereka simpulkan dari keadaan fosil biota laut. Ada satu jenis biota laut, yaitu sejenis kerang-kerangan, yang pola lekuk kerangnya tergantung dari pergerakan sinar matahari.

Jika pergerakan sinar matahari semakin cepat, maka polanya semakin rapat. Dan sebaliknya. Ternyata pola lekukan fosil biota laut tersebut jauh lebih rapat daripada yang ada sekarang ini.

Artinya, jaman dahulu Bumi berputar lebih cepat sehingga pergerakan sinar matahari pun lebih cepat. Jadi, Bulan bukan hanya pajangan bagi Bumi.

Tanpa bulan, mungkin saja hari ini kita mengalami satu hari bumi yang lamanya hanya 5 jam.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.