Pluto dan 5 satelit alaminya. Kredit: NASA |
International Astronomical Union (IAU) -- organisasi yang memberi nama pada objek luar angkasa -- telah menyetujui nama Styx dan Kerberos untuk mengganti nama 2 satelit alami Pluto yang sebelumnya disebut P4 dan P5.
IAU memilih 2 nama tersebut berdasarkan hasil dari perolehan suara dari SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence).
Para ilmuwan NASA menggunakan teleskop luar angkasa Hubble untuk menemukan Styx di sekitar Pluto pada tahun 2012. Hubble juga membantu ilmuwan menemukan Kerberos pada 2011. Keduanya memiliki diameter 20 sampai 30 kilometer.
Semuanya, kini ada 5 satelit alami yang mengorbit Pluto. Charon, adalah yang terbesar, ditemukan pada tahun 1978. Dua lainnya, Nix dan Hydra, juga ditemukan oleh Hubble pada tahun 2005.
Para ilmuwan akan mendapatkan citra terbaik dari sistem keplanetan Pluto ini pada 2015, saat wahana antariksa NASA New Horizon sampai di orbit Pluto. New Horizon diluncurkan 2007 silam.