Saran pencarian

Inilah Jika Antartika Tidak Memiliki Es

Inilah Jika Antartika Tidak Memiliki Es
Kiri: permukaan antartika tanpa es, Kanan: permukaan dengan es. Kredit: NASA
Info Astronomy - Meskipun terletak di tempat terisolasi "bawah dunia", Antartika adalah salah satu benua yang paling berpengaruh di Bumi, yang mempengaruhi pola cuaca, iklim, dan arus laut di seluruh planet Bumi.

Tapi Antartika juga salah satu daratan paling misterius juga, sangat jauh, sangat keras, dan tertutup oleh lapisan es dengan ketebalan lebih dari 2 kilometer.

Temperatur global saat ini terus menanjak, masa depan es di Antartika merupakan keprihatinan besar bagi para ilmuwan, tetapi untuk tahu persis bagaimana es yang akan mencair terhadap perubahan kondisi, mereka perlu tahu apa yang ada di bawah esnya.

Di sinilah British Antarctic Survey - menggunakan data yang dikumpulkan oleh NASA ICESat dan misi Operasi IceBridge - memberikan kita pandangan yang lebih baik dari apa yang ada di balik es beku di benua selatan itu.


Sebuah data baru yang disebut Bedmap2 memberikan gambaran yang lebih jelas dari permukaan es Antartika ke batuan dasar di bawah permukaan es. Bedmap2 adalah peningkatan yang signifikan pada pengumpulan data sebelumnya dari Antartika - yang dikenal sebagai Bedmap - yang dihasilkan lebih dari 10 tahun yang lalu.

ini merupakan hasil dari studi yang dipimpin oleh British Antarctic Survey, di mana peneliti menyusun pengukuran geofisika dalam 1 dekade.

Bedmap2, adalah kumpulan tiga dataset elevasi permukaan, ketebalan es dan batuan dasar topografi. Kedua Bedmap dan Bedmap2 diletakkan sebagai grid yang mencakup seluruh benua.

Perbaikan dalam resolusi, cakupan dan presisi akan menyebabkan perhitungan lebih akurat terkait volume es dan kontribusi potensial terhadap kenaikan permukaan laut.

Peneliti lapisan es menggunakan model komputer untuk mensimulasikan bagaimana lapisan es akan merespon perubahan laut dan suhu udara. Keuntungan dari simulasi ini adalah bahwa memungkinkan pengujian berbagai skenario iklim yang berbeda, tetapi model ini juga dibatasi oleh seberapa akurat data pada volume es dan medan sub-es berada.

"Untuk secara akurat mensimulasikan respon dinamik dari lapisan es terhadap perubahan kondisi lingkungan, seperti suhu dan akumulasi salju, kita perlu mengetahui bentuk dan struktur batuan dasar di bawah lapisan es yang sangat rinci," kata Michael Studinger, ilmuwan IceBridge di NASA Goddard.

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.