 |
| Ilustrasi alam semesta paralel. Kredit: apocalipsisselaica |
Déjà vu, Istilah Perancis dan secara harfiah berarti "sudah melihat". Ini adalah fenomena umum dalam pengalaman sensorik manusia, tapi masih kurang dipahami. Anda bisa menemukan diri Anda di tempat yang benar-benar baru dan mendapatkan kesan bahwa telah terjadi sebelumnya.
Apa yang menghasilkan kondisi tertentu persepsi kita? Di masa lalu, sensasi aneh ini telah dikaitkan dengan segala sesuatu dari fenomena paranormal untuk gangguan neurologis.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan minat para ilmuwan untuk fenomena tunggal, menyoroti sejumlah teori tentang asal-usul dari déjà vu.
Menyatakan bahwa ini bukan hanya masalah teknis dalam sistem memori otak, tapi sesuatu yang lebih dalam.
Seorang fisikawan teoritis, Dr. Michio Kaku, yang dikenal oleh kebanyakan orang untuk karyanya sebagai seorang penulis ilmu pengetahuan dan teori-teorinya yang pasti melampaui batas-batas fisika tradisional - yang telah mengusulkan koneksi menarik antara fenomena déjà vu dan keberadaan alam semesta paralel.
Dr. Kaku telah terlibat selama bertahun-tahun dalam studi Teori String. Selain dimensi 4 dengan yang kita kenal - waktu dan ruang tiga-dimensi - ada enam dimensi tambahan lain, yang hadir dalam bentuk geometris tak terlihat di setiap titik di alam semesta.
Ini adalah dimensi ekstra yang mungkin memiliki ribuan kemungkinan bentuk yang berbeda, masing-masing secara teoritis yang berhubungan dengan alam semesta dengan hukum-hukumnya sendiri fisika. Apa yang kita sebut alam semesta paralel.
Menurut Dr Kaku, fisika kuantum menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa déjà vu disebabkan oleh kemampuan kita untuk melompat dari satu alam semesta yang lain.
Jadi, ada kemungkinan bahwa ketika ada déjà vu, atau alam semesta paralel muncul menjadi untuk sebagian kecil dari waktu, memungkinkan kita untuk melihat sekilas apa yang terjadi pada diri kita yang lain di alam semesta paralel.