Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Asteorid Bersateit Itu Telah Melintasi Bumi

Asteorid Bersateit Itu Telah Melintasi Bumi
Asteroid bersatelit. Kredit: Ma'rufin Sudibyo
Info Astronomy - Sebagian dari kita mungkin terkaget-kaget saat mendengar sebuah asteroid ternyata juga bisa memiliki pengiring alami (alias satelit alami, alias Bulan asteroid).

Seperti yang terlihat pada asteroid dekat-Bumi 1998 QE2 yang baru saja melintas-dekat tepatnya pada 1 Juni 2013 dinihari pukul 03:59 WIB tadi dengan jarak perlintasan 5,84 juta kilometer atau setara 15,2 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Namun fenomena tersebut sebenarnya telah menjadi hal yang biasa dalam dua dasawarsa terakhir. Asteroid ber-Bulan (atau lebih tepatnya asteroid ganda) memang tidak umum, namun bukan fenomena yang jarang.

Hingga kini kita telah mendeteksi sedikitnya 230 buah asteroid ganda. Secara umum setiap 1 di antara 6 asteroid yang berdiameter lebih dari 200 meter yang kita kenal pada saat ini merupakan asteroid yang memiliki Bulan.

Tidak demikian halnya dengan 20 tahun silam. Tatkala wahana antariksa Galileo melejit melintasi kawasan sabuk asteroid utama di antara Mars dan Jupiter dalam perjalanannya menuju planet gas raksasa terbesar di tata surya kita, para pengendali misinya di NASA dikejutkan dengan pemandangan tak biasa.

Pada Agustus 1993, kamera Galileo mengabadikan wajah asteroid Ida (ditemukan pada tahun 1884) saat melintas pada jarak 10.000 km. Citra yang diperolehnya mengejutkan.

Selain asteroid Ida yang lonjong (dimensi 54 x 24 x 12 km) dengan wajah demikian tak keruan penuh kawah-kawah jejak benturan, terdeteksi ada gumpalan batuan bergaris tengah 1,4 km saja yang berjarak sekitar 90 km dari Ida. Inilah pengawal setia Ida, yang belakangan diberi nama Dactyl.

Sebuah asteroid bisa memiliki Bulan oleh beberapa sebab. Bisa karena dari awalnya sudah begitu (dari sejak terciptanya). Namun bisa juga karena peristiwa tangkapan, di mana sebentuk asteroid kecil mungil berbenturan dengan asteroid-asteroid lainnya sehingga geraknya berubah dan kecepatannya melambat.

Akibatnya tatkala ia melintas di dekat sebuah asteroid yang lebih besar, gravitasi asteroid tersebut memerangkapnya dan memaksanya menjadi satelit alami. Namun bisa juga satelit alami itu berasal dari asteroid itu sendiri, yang mendadak pecah oleh suatu sebab dan pecahan tersebut tidak terlontar jauh.

Oleh: Ma'rufin Sudibyo

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.