Ilustrasi manusia di Planet Mars. Kredit: Red Orbit |
Untuk tujuan ini, misi terbaru yang dilakukan Curiosity di permukaan Mars juga memeriksa dan memonitoring tingkat radiasi dari waktu ke waktu di planet tersebut.
Instrumen ini, yang dikenal sebagai Radiation Assessment Detector (RAD), memungkinkan peneliti untuk menghitung total paparan radiasi serta melihat variasi radiasi di berbagai tempat selama melakukan perjalanan.
Sebenarnya ada dua masalah ketika terkena paparan radiasi:
- Galactic cosmic rays (GCRs) [Penyerapan jangka panjang sinar kosmik galaksi]
- Solar energetic particles (SEPs) [Paparan jangka pendek untuk semburan partikel energik tinggi matahari]
"Memahami lingkungan radiasi di dalam pesawat ruang angkasa yang membawa manusia ke Mars sangat penting untuk merencanakan misi berawak masa depan," kata Zeitlin.
Ini adalah sebuah tantangan, karena desain tradisional pesawat ruang angkasa yang tidak siap untuk menangani energi tinggi GCRs dan SEP. Perisai tambahan akan sangat diperlukan untuk melindungi astronot bepergian ke luar magnetosfer Bumi untuk jangkawaktu panjang.
"Sebuah kendaraan yang membawa manusia ke luar angkasa kemungkinan akan memiliki ‘storm shelter’ untuk melindungi astronot terhadap partikel matahari. Tapi GCRs lebih sulit untuk ditangkis, bahkan lambung aluminium tebal pesawat tidak akan mengurangi banyak dosis radiasi GCRs." kata Zeitlin.
"Sebuah kendaraan yang membawa manusia ke luar angkasa kemungkinan akan memiliki ‘storm shelter’ untuk melindungi astronot terhadap partikel matahari. Tapi GCRs lebih sulit untuk ditangkis, bahkan lambung aluminium tebal pesawat tidak akan mengurangi banyak dosis radiasi GCRs." kata Zeitlin.
Data RAD menunjukkan tingkat dosis GCR setara rata-rata 1,8 millisieverts per hari dalam pelayaran ruang angkasa.Nilai eksposur yang memastikan awak tidak akan melebihi standar lembaga antariksa kurang dari 1 Sv.
"Pesawat ruang angkasa melindungi hanya sedikit terhadap partikel energi yang lebih rendah, tetapi yang lain dapat merambat melalui struktur dan tidak berubah atau terurai menjadi partikel sekunder."
Tim ini telah melaporkan temuan ini dalam jurnal sains.
"Pesawat ruang angkasa melindungi hanya sedikit terhadap partikel energi yang lebih rendah, tetapi yang lain dapat merambat melalui struktur dan tidak berubah atau terurai menjadi partikel sekunder."
Tim ini telah melaporkan temuan ini dalam jurnal sains.
Refernsi: Red Orbit, NASA