 |
| Hasil tabrakan oleh komet di cincin dan permukaan Saturnus. Kredit: NASA |
Para peneliti mengatakan bahwa memelajari tingkat dampak meteoroid dari luar sistem Saturnus membantu ilmuwan memahami bagaimana sistem planet yang berbeda dalam tata surya kita terbentuk.
Cincin Saturnus bertindak sebagai detektor yang sangat efektif dari berbagai jenis fenomena di sekitarnya, termasuk struktur interior planet dan orbit bulan-bulannya. Misalnya, bagian tipis berdiameter 19.000 kilometer di cincin terdalam menunjukan tentang dampak tumbukan meteoroid yang sangat besar pada tahun 1983 silam.
"Hasil baru ini menyiratkan tingkat dari dampak untuk sebuah partikel kecil di Saturnus yang hampir sama seperti yang ada di Bumi - dua lingkungan yang sangat berbeda dalam sistem tata surya kita - dan ini menarik untuk dilihat," kata Linda Spilker, ilmuwan proyek Cassini di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
"Kami dampak kecil ini terus-menerus terjadi, tapi kami tidak tahu seberapa besar atau seberapa sering mereka terjadi, dan kita tidak selalu mengharapkan mereka untuk menjadi awan yang spektakuler," kata Matt Tiscareno, penulis utama dan partisipasipan ilmuwan Cassini di Cornell University di Ithaca, New York.
Cincin Saturnus sangat terang dan bersih, menyebabkan beberapa menyarankan bahwa cincin sebenarnya jauh lebih muda dari Saturnus, "Untuk menilai klaim ini dramatis, kita harus tahu lebih banyak tentang tingkat materi di luar tata surya yang membombardir cincin Saturnus." kata Jeff Cuzzi, co-penulis kertas dan seorang ilmuwan interdisipliner Cassini yang mengkhususkan diri dalam cincin planet dan debu di NASA Ames Research center di Moffett Field, California . [JPL]